BNN Bangun Lab di Madura yang Jadi Pintu Masuk Narkotika Jaringan Asia

BNN Bangun Lab di Madura yang Jadi Pintu Masuk Narkotika Jaringan Asia

Kamaluddin - detikJatim
Kamis, 02 Nov 2023 23:30 WIB
Peresmian laboratorium narkotika BNN di Bangkalan, Madura.
Peresmian laboratorium narkotika BNN di Bangkalan, Madura. (Foto: Kamaluddin/detikJatim)
Bangkalan -

Madura disebut menjadi pintu masuk narkotika jaringan Golden Triangle Asia. Untuk itulah Badan Narkotika Nasional (BNN) mendirikan laboratorium narkotika di Bangkalan.

Kepala BNN Komjen Prof Dr Petrus Reinhard Golose mengatakan Madura menjadi salah satu prioritas nasional pembangunan laboratorium itu setelah 3 daerah lainnya.

"Di Indonesia hanya ada 3 laboratorium, di antaranya di Deli Serdang, Sumatra Utara lalu di Baddoka, Sulawesi Selatan dan di Kalimantan Timur. Laboratorium di Bangkalan ini menjadi yang keempat di Indonesia," ujarnya, Kamis (2/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan pembangunan lab narkotika di Jalan Raya H Moh Noer, Kecamatan Labang, Bangkalan itu karena jumlah peredaran narkotika di Madura cukup tinggi di Jawa Timur.

"Di Jatim khususnya di Madura peredaran metamfetaminnya cukup tinggi," kata Petrus.

ADVERTISEMENT
Peresmian laboratorium narkotika BNN di Bangkalan, Madura.Kepala BNN Komjen Prof Dr Petrus Reinhard Golose saat peresmian laboratorium narkotika BNN di Bangkalan, Madura. (Foto: Kamaluddin/detikJatim)

Dia sebutkan bahwa pasokan narkotika di Madura datang dari sejumlah negara. Di antaranya dari Pakistan dan Malaysia serta kawasan Golden Triangle yakni Thailand-Laos-Myanmar.

"Untuk di Madura ini setelah kami telusuri, ada dari Pakistan dan terbanyak dari Golden Triangle yang masuk dari Malaysia lalu ke Madura," imbuhnya.

Ia menjelaskan, laboratorium narkotika ini akan berfungsi untuk mendeteksi jenis narkotika yang tersebar di Madura. Saat ini sudah terdeteksi 170 jenis sabu baru atau New Psychoactive Substances (NPS) masuk Indonesia.

"Di dunia itu ada sebanyak 1.227 NPS dan 170 jenis sudah masuk ke Indonesia. Rumus kimia itu selalu diubah oleh organisasi kriminal yang memproduksi narkotika. Sehingga perlu pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui jenis dan kandungan nartkotika yang beredar," tambahnya.

Selain itu ia juga meminta kerja sama masyarakat dan juga pemerintah setempat untuk memerangi peredaran narkoba.

"Di Madura ini dengan soft power atau pendekatan lunak. Sistem kita untuk memutus jaringan itu kami gunakan sistem memutus jaringan dari luar," pungkasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads