Ortu Fitria Ungkap Permintaan ke Sueb Usai Tahu Besan Suka Main Perempuan

Ortu Fitria Ungkap Permintaan ke Sueb Usai Tahu Besan Suka Main Perempuan

Aprilia Devi - detikJatim
Kamis, 02 Nov 2023 19:27 WIB
Ibunda Fitria tak kuasa menahan tangis saat megetahui motif anaknya tewas dibunuh mertua
Nurul, ibunda Fitria yang tewas dibunuh mertua (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Fitria Almuniroh Hafidloh Diyanah (23) yang tengah hamil 7 bulan tewas di tangan mertuanya, Khoiri (52). Fitria dibunuh karena tak mau menuruti nafsu bejat sang mertua. Orang tua Fitria mengaku sudah lama meminta anaknya keluar dari rumah itu.

Usai menikah pada Mei 2023, Fitria tinggal bersama sang suami, Sueb dan mertuanya Khoiri di Pasuruan. Khoiri disebut sudah 10 tahun menduda usai istrinya meninggal dunia.

Orang tua Fitria, Munir dan Nurul Afini mengaku sudah lama meminta kepada Sueb agar meninggalkan rumah dan memulai hidup baru dengan cara kontrak atau indekos. Keduanya khawatir dengan status Khoiri yang sudah tak beristri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya takut, wong namanya mertua gak punya istri. Istri sudah meninggal," kata Nurul saat ditemui detikJatim di kediamannya di kawasan Rungkut, Surabaya, Kamis (2/11/2023).

Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Sebab, Khoiri dikenal memiliki kebiasaan sering main perempuan. Selain itu, besannya ini kerap bercerita bahwa tak memiliki keyakinan yang kuat pada agama.

ADVERTISEMENT

"Wong dee cerito yo seneng main perempuan (Dia pernah cerita senang main perempuan), agamanya kurang," tambah Munir.

Namun, Fitria merupakan istri yang sangat taat pada Sueb. Sehingga, ia pun menuruti Sueb yang tak ingin keluar dari rumah tersebut.

Orang tua Fitria pun geram dengan Sueb yang tak ingin meninggalkan rumahnya. Apalagi, Sueb juga diketahui belum memiliki pekerjaan tetap hingga saat ini. Orang tua Fitria khawatir dengan kondisi anaknya apabila masih tinggal bersama mertuanya itu.

Nahasnya, kekhawatiran itu terbukti. Nasib pilu harus menimpa putri pertama Munir dan Nurul yang tewas di tangan mertuanya sendiri.

"Ngene iki yo opo le, anakku ilang, janjimu yo opo nang ibu. Ngene iki anakku ilang sak putuku yo opo (Kalau sudah begini bagaimana nak, anakku hilang, janjimu bagaimana ke ibu. Gini ini anakku meninggal sama cucuku bagaimana)," kata Nurul sambil terisak.

Sementara itu, Wakapolres Pasuruan Kompol Hari Aziz mengatakan, tersangka warga Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan ini memang sering jajan PSK.

"Selama ini, tersangka ini hobi ke tempat prostitusi," kata Hari saat rilis di Polres Pasuruan, Kamis (2/11/2023).

Peristiwa pilu itu terjadi pada Selasa (31/10) sore. Aksi pembunuhan korban dipicu munculnya hasrat untuk memerkosa. Hasrat itu muncul saat korban selesai mandi dan tiduran di kasur kamarnya.

Lantaran hasratnya muncul, tersangka masuk dalam kamar dan menciumi menantunya. Namun, korban menolak dan berteriak. Tersangka panik lalu lari ke dapur mengambil pisau.

Dengan pisau sepanjang 30 centimeter, tersangka kembali masuk ke kamar korban. Korban lalu ditindih dan lehernya disayat.

Suami korban, Sueb Wibisono (31), yang baru pulang setelah bekerja melihat istrinya sudah terkapar di kamar tidur dalam kondisi berlumuran darah. Sueb lantas berteriak dan warga berdatangan ke lokasi. Korban sempat dilarikan ke puskesmas tapi nyawanya tidak tertolong.

Usai melakukan perbuatan keji itu, Khoiri kabur ke rumah tetangganya untuk mengamankan diri. Ia bersembunyi di dalam kamar dengan dikunci dari dalam. Namun ia segera diamankan polisi.




(hil/dte)


Hide Ads