Ibu kandung Fitria, Nurul Afini (49) menceritakan, anaknya mewarisi sifat pendiam dari sang ayah. Ia juga tak pernah neko-neko.
"Pendiam. Gak neko-neko," kata Nurul di Surabaya, Kamis (2/11/2023).
Selain itu, Fitria juga merupakan anak yang penurut. Ia juga menurut saat dijodohkan dengan suaminya, Sueb.
"Dia pendiam kayak ayahnya. Pendiam. Dia juga enggak pernah pacaran. Jadi dia ini penurut," imbuhnya.
Nurul menambahkan, Fitria juga dikenal pintar memasak. Selama ini, di rumahnya di Surabaya, Fitria kerap memasak untuk orang tuanya.
"Kalau soal makan dia pilih-pilih, karena dia bisa masak sendiri. Kalau di rumah sebelum nikah dia masakkan kami. Kalau di rumah, dia bantu semua kegiatan rumah," tambah Nurul.
Fitria juga dikenal sebagai perempuan yang pintar. Meski tengah hamil, ia juga menempuh pendidikan di Universitas Terbuka Surabaya.
"Masih kuliah, semester 1. Dan rencananya mau cuti saat semester 2. Karena mau ujian. Anaknya pintar. Kuliah jurusan Akuntansi di Universitas Terbuka Unair," ungkap Nurul.
Diketahui, peristiwa pilu itu telah terjadi saat Khoiri warga Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan menggorok leher Fitria. Pembunuhan sadis itu dilakukan pelaku di dalam kamar korban pada Selasa (31/10) pukul 16.00 WIB.
Suami korban, Sueb Wibisono (31), melihat istrinya terkapar di atas kamar tidur dalam kondisi berlumuran darah. Sueb lantas berteriak dan warga berdatangan ke lokasi. Korban sempat dilarikan ke puskesmas tapi nyawanya tidak tertolong.
Usai melakukan perbuatan keji itu, Khoiri kabur ke rumah tetangganya untuk mengamankan diri. Ia bersembunyi di dalam kamar dengan dikunci dari dalam. Namun ia segera diamankan polisi.
(hil/dte)