Perempuan berinisial QN (19) melahirkan di minimarket tempat kerjanya, Surabaya. Namun, bayi yang dilahirkan meninggal di lokasi. Kekasih QN, MA, meluruskan soal kabar bahwa rekan kerja QN tak tahu akan kehamilan kekasihnya itu.
MA mengaku sedih buah hatinya dengan QN harus meninggal dunia karena pertolongan yang terlambat. Meski belum menikahi QN, MA mengaku akan bertanggung jawab. MA juga hendak meluruskan soal berita yang beredar di masyarakat. Ia menyayangkan pengakuan rekan QN, karyawan minimarket, yang tak sesuai fakta.
"Itu tidak sesuai dari keterangan karyawannya minimarket, karena kan posisi karyawannya sudah tahu kalau hamil, tapi di berita yang beredar tertulis tidak mengetahui tentang kehamilannya," kata MA dilansir detikJatim di Surabaya, Rabu (25/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, MA menyebut, rekan kerja QN sudah tahu bahwa QN tengah hamil. Ia menyayangkan mengapa saat tahu QN kontraksi, rekan kerjanya tidak langsung membawa QN ke puskesmas atau bidan terdekat.
"Itu soalnya nggak sesuai, sudah tahu kalau hamil dan (QN) sudah sempat ngirim USG dan sudah tahu, tapi keterangannya (karyawan) tidak tahu," ungkap MA.
MA mengaku panik saat mendapat kabar bahwa kekasihnya QN (19) hendak melahirkan. Saat itu, QN tengah bekerja sebagai kasir di minimarket kawasan Jarak, Surabaya. Diketahui, status keduanya saat ini masih belum menikah.
Namun, MA tak bisa langsung menemui QN dan membawanya ke layanan kesehatan terdekat. Saat itu, ia sedang bekerja dan tak bisa izin pulang cepat.
Saat pulang kerja sekitar pukul 16.00 WIB, MA langsung bergegas mendatangi kekasihnya di lantai atas atau gudang minimarket. Kepanikannya semakin bertambah saat melihat kondisi QN. Darah bercampur air ketuban sudah berceceran di lantai, sedangkan kepala bayinya sudah keluar dari jalan lahir.
Apalagi, saat itu, QN seorang diri menahan rasa sakit. Kondisi ini membuat MA bertambah bingung.
"Saya pas datang posisinya sudah melahirkan, kepalanya keluar. Posisinya di gudang atas sendirian, mungkin itu yang menyebabkan bayinya meninggal. Mau dipanggilkan taksi online, mereka nggak mau, kan posisi urgent, panggil (Command Center) 112 nungguin," kata MA.
MA menambahkan, sang bayi lahir tanpa mengeluarkan suara tangisan. Ini membuatnya semakin bingung. Ia juga sedih karena bayinya lahir di tempat yang tidak steril, yakni di gudang.
"Akhirnya saat petugas datang sekitar jam 5-an dilihat detaknya nggak ada, bayinya nggak ada napas dan dinyatakan meninggal," sesal MA.
MA mengaku sedih buah hatinya dengan QN harus meninggal dunia karena pertolongan yang terlambat. Meski belum menikahi QN, namun MA mengaku akan tanggung jawab.
MA juga meluruskan soal berita yang beredar di masyarakat. Ia menyayangkan pengakuan karyawan minimarket yang tak sesuai fakta.
"Itu tidak sesuai dari keterangan karyawannya minimarket. Karena kan posisi karyawannya sudah tahu kalau hamil, tapi di berita yang beredar tertulis tidak mengetahui tentang kehamilannya," kata MA.
Padahal, MA menyebut, rekan kerja QN sudah tahu bahwa QN tengah hamil. Ia menyayangkan mengapa saat tahu QN kontraksi, tidak langsung dibawa ke puskesmas atau bidan terdekat.
"Itu soalnya nggak sesuai, sudah tahu kalau hamil dan (QN) sudah sempat ngirim USG dan sudah tahu, tapi keterangannya (karyawan) tidak tahu," ungkap MA.
Sebelumnya, QN, karyawati minimarket di Jalan Jarak Surabaya sempat menghebohkan khalayak. Ia melahirkan bayinya saat sedang bekerja pada Senin (22/10) lalu.
Saat datangi petugas, QN melahirkan usai mengalami kontraksi di usia kandungannya yang baru 8 bulan. Lalu, ia dievakuasi ke puskesmas terdekat dan menjalani perawatan. Dalam kejadian itu, bayi QN dinyatakan meninggal dunia. Sementara QN selamat, namun dalam kondisi lemas.
(hil/fat)