RDA (13), siswa SMP di Banyuwangi mengalami retak tulang usai jadi korban perundungan dan penganiayaan teman sekolahnya berinisial B (13). Keluarga B atau pelaku akhirnya buka suara.
Hamzahnudin (44) yang merupakan paman B atau pelaku keberatan dengan tuduhan keponakannya melakukan perundungan terhadap RDA.
Sedangkan aksi kekerasan yang dilakukan B, Ia menyebut tak ada niatan. Hamzah pun berharap masalah tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya keberatan ketika B disebut pelaku perundungan, karena mereka ini sama-sama korban dari kakak kelasnya, mereka ini diadu karena tidak ada niatan dari keponakan saya untuk memukul atau melakukan kekerasan," terang Hamzah kepada detik Jatim, Senin (16/10/2023).
Hamzah mengungkapkan keponakannya tersebut baru saja pindah sekolah selama 1 bulan. Hamzah menyebut keponakan dan ibunya sudah mendatangi keluarga RDA.
"Pasca kejadian itu, malamnya B dan Ibunya itu datang ke rumah korban dan minta maaf. Berharap persoalan tersebut diselesaikan dengan kekeluargaan," terang Hamzah.
Hamzah lalu menjelaskan aksi kekerasan antara keponakannya dengan korban karena diadu oleh kakak kelasnya berinisial S (14). Ia bahkan mempunyai bukti video keponakannya diadu dengan korban saat di belakang kelas VII.
"Jadi ada bukti videonya mereka diadu, sudah saya serahkan ke polisi dan biar para penegak hukum yang mengatasi dengan petunjuk dari video itu nanti," tandas Hamzah.
Sebelumnya, seorang siswa SMP di Banyuwangi jadi korban perundungan oleh kakak kelasnya berkali-kali. Akibatnya korban mengalami retak tulang.
Korban diketahui berinisial RDA (13) siswa kelas VII. Sedangkan kakak kelas yang melakukan perundungan dan penganiayaan berinisial B.
(abq/fat)