Edward Tannur Ayah Ronald Siap Disanksi BK DPR RI

Edward Tannur Ayah Ronald Siap Disanksi BK DPR RI

Hilda Rinanda - detikJatim
Rabu, 11 Okt 2023 18:40 WIB
Edward Tannur menegaskan tak akan ada intervensi di kasus penganiayaan Dini hingga tewas oleh anaknya, Ronald
Anggota Komis IV DPR RI dari fraksi PKB Edward Tannur (Foto: Tangkapan layar)
Surabaya -

Anggota DPR RI dari fraksi PKB Edward Tannur mengaku siap menerima hukuman dari Badan Kehormatan (BK) DPR RI. Saat ini, PKB telah menonaktifkan Edward dari anggota komisi IV. Namun, Edward mengaku masih menunggu keputusan BK DPR RI.

Hal ini diterima Edward Tannur buntut kasus anaknya, Gregorius Ronald Tannur (31) yang menganiaya sang kekasih Dini Sera Afrianti alias Andini (27) hingga tewas. Penganiayaan terjadi usai Ronald dan Dini berkaraoke sambil minum minuman keras di Blackhole KTV kawasan Lenmarc Mall Surabaya.

"Tegurannya Ini sementara saya dinonaktifkan dari Komisi. Saya siap. Karena selalu dikaitkan dengan adanya intervensi intervensi, saya ya sudahlah saya terima," kata Edward Tannur dalam konferensi pers, Selasa (10/10/2023) melalui rekaman suara yang diterima detikJatim, Rabu (11/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara sanksi dari BK DPR RI, menurut Edward belum diterimanya.

"Dari DPR RI belum, karena dari Badan kehormatan harus ada bukti-bukti keterlibatan saya intervensi," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Edward menegaskan, ia sudah mendapat teguran dari partai. Ia siap menghadapi apapun konsekuensinya.

"Saya juga sudah ditegur oleh partai saya. Saya bilang, saya bukan tipe orang pengecut, saya tidak mau besok-besok Edward Tannur melakukan pembohongan atau penipuan, apa arti ini semua kalau nama kita sudah tidak dipercaya orang, ini prinsip," jelas Edward.

"Saya akan menjalani apapun, seberat apapun akan saya terima dan saya hadapi. Kami siap patuh kepada keputusan yang diambil oleh partai," tegasnya.

Sementara itu, Edward juga menegaskan tak akan melakukan intervensi pada pihak kepolisian. Ia menyerahkan proses hukum sepenuhnya ke polisi. Ia juga mengaku belum pernah bertemu penyidik hingga Ronald yang saat ini menjadi tahanan.

"Saya tidak melakukan intervensi, saya sebagai orang beragama dan taat hukum, saya mau supaya semuanya berjalan sesuai aturan yang berlaku. Kita orang tua harus gentle, kita bisa melahirkan anak, kita harus bisa memberikan pelajaran yang baik," beber Edward.

"Saya tidak membela anak, salah ya salah," tegasnya.

Saat ini, Ronald sudah menjadi tersangka atas penganiayaan yang menewaskan kekasihnya ini. Ronald saat ini ditahan di tahanan Polrestabes Surabaya. Edward Tannur juga meminta maaf dan berbelasungkawa pada korban,

Sementara itu, PKB telah menonaktifkan Edward dari Komisi IV DPR RI imbas kasus ini. Hal ini dilakukan agar tak ada intervensi Edward di kasus penganiayaan hingga tewaskan Dini ini.

Diketahui, Dini dan Ronald merupakan sepasang kekasih yang telah menjalin asmara selama 5 bulan. Keduanya tinggal bersama di Apartemen Tanglin Orchard di Surabaya Barat. Saat kejadian, keduanya tengah karaoke sembari minum minuman keras dengan teman-teman Ronald di Blackhole KTV Surabaya.

Lalu di sana, terjadi perselisihan dan mengakibatkan penganiayaan hingga nyawa Dini melayang. Entah apa yang membuat Ronald begitu bengis menghajar Dini dan melindasnya dengan mobil Innova yang membuat tubuh Dini terseret sejauh 5 meter.

Sebelum mengalami penganiayaan oleh Ronald, Dini sempat membuat konten terakhir di TikTok yang isinya bernuansa curahan hati. Konten itu tentang seorang cewek yang mati-matian jaga hati cowoknya, tapi cowoknya justru mati-matian membuatnya mati.

"Cwe nya mati-matian jaga hati buat cwo nya, eh cwo nya mati-matian buat matiin cwe nya," begitu tulis Dini dalam video TikTok di akun @bebyandine yang dilihat detikJatim, Jumat (6/10/2023).

Ternyata, unggahan itu merupakan unggahan terakhir Dini sebelum dia dianiaya Ronald hingga tewas.




(hil/iwd)


Hide Ads