Pengacara Dini Pertanyakan CCTV Barang Bukti Bisa Tersebar di Medsos

Pengacara Dini Pertanyakan CCTV Barang Bukti Bisa Tersebar di Medsos

Denza Perdana - detikJatim
Minggu, 08 Okt 2023 21:56 WIB
Dimas Yemahura pengacara Dini
Dimas Yemahura, Pengacara Keluarga Dini. (Foto: Dok. Aujana Mahalia/detikcom)
Surabaya -

Sebuah CCTV yang diduga rekaman ketika Dini Sera Afrianti (29) diturunkan Gregorius Ronald Tannur (31) dalam keadaan sudah tak berdaya di atas kursi roda beredar di media sosial. CCTV yang menunjukkan sebuah tempat itu diunggah sejumlah akun Instagram termasuk akun milik Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR RI @ahmadsahroni88, dan akun gosip @lambe_turah.

Video itu diduga rekaman CCTV karena terlihat dari sejumlah keterangan. Mulai dari tanggal video itu direkam yakni pada 4-10-2023, juga jam video itu direkam yakni pukul 01.00 WIB lebih. Terlihat di video itu mobil Innova warna abu-abu silver milik Ronald. Tidak berapa lama kemudian terlihat seorang pria menarik kursi roda yang di atasnya terdapat wanita yang sedang tak berdaya, yang diduga adalah Dini.

Terlihat juga seorang wanita memakai jubah panjang yang mendampingi pria yang menarik kursi roda itu. Tidak berapa lama kemudian dari balik mobil itu muncul pria berkaca mata berbadan tambun memakai hoodie warna abu-abu. Pria yang cengengesan itu diduga adalah Ronald yang dalam keterangan pengacara keluarga Dini memang sempat menurunkan Dini dari bagasi mobilnya ke atas kursi roda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya video itu, baik Ahmad Sahroni maupun Lambe Turah mengunggah 1 video lain yang menunjukkan bagaimana pria diduga Ronald meminta berteriak-teriak meminta tolong kepada petugas keamanan sembari berupaya memberikan pernapasan buatan kepada perempuan di atas kursi roda yang diduga adalah Dini. Petugas keamanan itu terlihat kebingungan meminta bantuan melalui HT yang dipegang.

Mengenai video CCTV yang beredar di media sosial itu, Pengacara Keluarga Dini, Dimas Yemahura mengaku heran. Dia heran bagaimana bisa CCTV yang seharusnya jadi barang bukti itu didapatkan Ahmad Sahroni maupun oleh Lambe Turah? Menurutnya, hal itu akan masuk dalam daftar catatan pelayanan kepolisian terkait kasus penganiayaan Dini oleh Ronald yang merupakan anak Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Edward Tannur.

ADVERTISEMENT
Rekaman CCTV penganiayaan Dini oleh Ronald yang diunggah sejumlah akun influencer.Rekaman CCTV penganiayaan Dini oleh Ronald yang diunggah sejumlah akun influencer. (Foto: tangkapan layar)

"Betul beredar CCTV dari akunnya Ahmad Sahroni. Soal CCTV itu juga menjadi catatan kami karena kami dari pihak keluarga tidak diberi. Ya meskipun beliau (Ahmad Sahroni) Komisi III, tetapi kembali lagi kalau CCTV itu bisa beredar, nah ini kami penasaran juga bagaimana itu bisa keluar?" Kata Dimas ketika dikonfirmasi detikJatim, Minggu (8/10/2023).

Dimas sendiri mengakui bahwa dirinya mewakili keluarga Dini memang tidak memiliki hak maupun akses untuk mendapatkan CCTV itu. Dia pun mengakui bahwa dirinya bukan seorang penyidik kepolisian yang berhak mendapatkan CCTV itu dari pengelola gedung. Namun dirinya menjadi bertanya-tanya, bagaimana bisa CCTV itu diberikan kepada orang lain hingga menyebar di media sosial padahal keluarga korban sendiri tidak bisa mengakses?

"Memang kami nggak punya akses, kami nggak punya hak untuk mengakses CCTV itu. Kami juga bukan penyidik jadi nggak bisa bicara apa-apa. Cuma kalau itu (CCTV) sampai beredar, sementara polisi saja tidak memberikan itu kepada kami, nah ini yang perlu kami kritisi. Apakah dia (Ahmad Sahroni) dapat dari polisi? Kalau dapat dari polisi kenapa kami pihak korban tidak diberi? Padahal kan suspect utama pihak korban," katanya.

Rekaman CCTV penganiayaan Dini oleh Ronald yang diunggah sejumlah akun influencer.Rekaman CCTV penganiayaan Dini oleh Ronald yang diunggah sejumlah akun influencer. (Foto: tangkapan layar)

Melalui pernyataan itu pula, Dimas menepis anggapan bahwa pihak keluarga atau dirinya yang memberikan CCTV kepada para influencer media sosial seperti Ahmad Sahroni maupun Lambe Turah. Dia tegaskan lagi bahwa dirinya selaku pengacara keluarga Dini sudah pernah meminta CCTV itu kepada polisi tetapi tidak diberikan.

"Jadi tentang bagaimana CCTV itu bisa beredar, itu di luar atau undercontrol kami, karena kami tidak bisa mengakses CCTV itu," tegasnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads