Polisi terus menyelidiki insiden bentrok yang melibatkan sejumlah pemuda dari dua desa di Sampang pada Selasa (3/10) malam. Polisi mengamankan satu orang yang diduga terlibat bentrok yang mengakibatkan tujuh orang mengalami luka bacok tersebut.
Kasi Humas Polres Sampang Ipda Sujianto mengatakan terkait satu orang yang telah diamankan masih dalam proses penyelidikan. Penanganan perkara dalam kasus ini diambil alih Polda Jatim.
"Satu orang yang kita amankan belum tentu tersangka, ini masih proses penyelidikan, yang kita amankan ini di luar dari 7 orang yang luka" Kata Sujianto kepada detikJatim, Kamis (5/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sujianto mengatakan selain mengamankan satu orang terduga pelaku, polisi juga mulai melakukan pemeriksaan terhadap dua korban yang sebelumnya dirawat di RSUD Sampang.
"Dua korban luka mulai sembuh dan langsung menjalani proses pemeriksaan sebagai saksi di polres," kata Sujianto.
Meski menyebutkan jumlah pemuda yang diamankan dan diperiksa, Sujianto menolak menyebutkan status serta identitasnya. Pihaknya meminta media menunggu hasil penyelidikan.
"Bisa jadi yang luka-luka yang sekarang ini masih dirawat di RSUD Sampang, dan juga bisa di luar itu yang ditetapkan tersangka," tandas Sujianto.
Sebelumnya bentrokan berawal saat F, pemuda asal Desa Pekalongan ditegur dan dipukul oleh pemuda asal Banyumas karena memacari adik perempuannya. Tak terima, F lalu memanggil teman-temannya untuk membalas.
Kalah jumlah, pemuda yang memukuli F itu lalu kabur ke rumah Pj kades yang masih pamannya. Di situlah kemudian bentrokan dengan senjata tajam pecah. Ada tujuh pemuda yang mengalami luka bacok dan saat ini dirawat di rumah sakit. Salah satu korban diketahui berinisial MT (48) yang menjabat Pj Kepala Desa Gunung Maddah.
Sujianto juga membenarkan bentrokan dipicu masalah sepele karena tak terima ditegur lalu membawa banyak teman. Dari situ kemudian bentrokan pecah.
Meski demikian, lanjut Sujianto, pihaknya belum menetapkan tersangka atau mengamankan pelaku pembacokan. Ini karena beberapa korban saksi masih menjalani perawatan medis.
(dpe/iwd)