Pengacara rombongan prewedding bawa flare yang memicu kebakaran Gunung Bromo membantah kliennya bersantai saat api mulai membakar Bukit Teletubbies. Ia justru seolah menyalakan angin yang membuat api cepat merembet.
Saat kejadian, kuasa hukum seorang tersangka dan 5 saksi Mustaji mengatakan, kliennya saat itu berupaya memadamkan api. Hanya saja, karena saat kejadian angin sedang kencang, membuat air sebanyak 5 botol tidak cukup untuk memadamkan api.
"Tidak hanya (karena) angin kencang saja, karena juga kondisi rerumputan yang sudah sangat kering sehingga klien kami tidak bisa mengatasi," kata Mustaji saat ditemui di Polres Probolinggo, Kamis (14/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak benar, kalau klien kami hanya menyaksikan dan berdiam atau tidak berbuat apa-apa saat kebakaran terjadi di Gunung Bromo," tegasnya.
Menurut Mustaji, saat kejadian berlangsung, ketika para kliennya melihat adanya asap, sontak saja langsung mengambil air yang dibawanya di dalam mobil. Bahkan, persediaan air langsung dikeluarkan semua untuk memadamkan api dan agar tidak merembet.
"Mereka langsung mengambil botol berisi air yang memang bekalnya di dalam mobil. Kurang lebih ada 5 botol besar yang klien kami ini ambil saat melihat ada asap," ungkap Mustaji.
Namun, upaya mereka gagal hingga api merembet dan membakar lebih dari 500 hektare kawasan Bromo. Api yang berasal dari flare ini berdampak fatal kepada 6 kliennya tersebut.
Diketahui, polisi telah menetapkan Andrie Wibowo Eka Wardhana (41) asal Kabupaten Lumajang sebagai tersangka. Dia adalah manajer atau penanggung jawab Wedding Organizer yang disewa oleh calon pengantin asal Surabaya yang turut serta dalam rombongan itu.
Lima orang lainnya masih berstatus saksi, di antaranya pasangan pengantin berinisial HP (39) pengantin pria asal Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya dan pengantin wanita PMP (26) asal Kelurahan Lrorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat 1, Kota Palembang.
Lalu MGG (38) selaku crew pre wedding asal Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya, ET (27) crew pre wedding asal Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya dan ARVD (34) selaku juru rias asal Kelurahan/Kecamatan Tandes, Kota Surabaya.
(hil/dte)