Calon Pengantin Pembawa Flare Prewedding Picu Bromo Terbakar Ngaku Menyesal

Calon Pengantin Pembawa Flare Prewedding Picu Bromo Terbakar Ngaku Menyesal

Denza Perdana - detikJatim
Senin, 11 Sep 2023 20:46 WIB
Kebakaran Bukit Teletubbies Gunung Bromo disebut dampak dari aktivitas foto prewedding yang menggunakan flare. Berikut ini beberapa potret prewedding tersebut.
Calon pengantin yang membawa flare saat sesi prewedding hingga picu kebakaran Bromo. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Pasangan calon pengantin yang memakai jasa Wedding Organizer (WO) untuk foto prewedding dengan flare di Bukit Teletubbies disebut menyesal usai kawasan Gunung Bromo terbakar. Hal ini dikatakan oleh polisi saat proses pemeriksaan.

Seperti diketahui, pasangan penyewa WO untuk prewedding dengan flare di Bukit Teletubbies itu adalah pria berinisial HP (39), warga Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, dan wanita berinisial PMP (26) asal Kelurahan Lrorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat 1, Kota Palembang.

Kasat Reskrim Polres Probolinggo AKP Achmad Doni Meidianto menyebutkan bahwa keduanya mengaku menyesal usai kebakaran imbas percikan api flare di Bukit Teletubbies terus meluas dan belum bisa dipadamkan hingga saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah kejadian ya pasti menyesal. Mereka menyesal. Sebenarnya pada saat kejadian mereka juga panik dan mereka juga sudah berupaya tuh, cuman karena tidak ada sumber air, yang ada cuma botolan (air mineral), mereka tidak bisa berbuat apa-apa," ujar Dodi kepada detikJatim, Senin (11/9/2023).

Dodi menjelaskan bahwa kedua pasangan yang hendak foto prewedding itu datang ke Bukit Teletubbies Bromo bersama 4 orang kru WO. Pada saat percikan api mengenai rumput kering, beberapa di antara mereka hanya membawa botol air mineral kecil.

ADVERTISEMENT

"Beberapa ada yang bawa botol minum, ada yang nemu ambil air dari (mobil) jip juga nggak bisa (untuk memadamkan), karena apinya kan cepat membesar," kata Dodi.

Kebakaran Bukit Teletubbies Gunung Bromo disebut dampak dari aktivitas foto prewedding yang menggunakan flare. Berikut ini beberapa potret prewedding tersebut.Calon pengantin yang membawa flare saat sesi prewedding hingga picu kebakaran Bromo. Foto: Istimewa

Dodi menyebutkan, pasangan itu bersama 4 orang kru WO memang tidak segera melapor ke TNBTS. Namun, di dekat lokasi prewedding itu, menurut Dodi, ada pos petugas TNBTS yang langsung mendapatkan laporan tentang kebakaran itu.

"Nggak (sempat lapor ke TNBTS). Tapi kebetulan dekat lokasi itu ada pos pantau TNBTS, jadi petugas langsung nerima laporan itu dan langsung disamperin," ujar Dodi.

Sebelumnya, Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana mengungkapkan enam orang diamankan termasuk calon pengantin hingga kru Wedding Organizer (WO) karena peristiwa kebakaran itu. Lima orang telah dipulangkan karena status mereka hanya sebagai saksi.

"Untuk sekarang lima orang yang sebelumnya statusnya sebagai saksi sudah dipulangkan dan harus wajib lapor," kata Wisnu saat dikonfirmasi, Sabtu (9/9).

Tidak hanya itu penyidik Polres Probolinggo akan memeriksa melibatkan ahli pidana untuk menentukan status kelima orang lain yang terlibat. "Selain itu, koordinasi dengan ahli pidana dan kejaksaan sudah kami lakukan," ungkap Wisnu.

Manajer atau penanggung jawab bernama AW (41) asal Kabupaten Lumajang ditetapkan tersangka. Sementara kru dan calon pengantin berstatus saksi. Namun, Kapolres Probolinggo menyebut tidak tertutup kemungkinan para saksi naik menjadi tersangka.

Lima orang yang masih berstatus saksi, di antaranya calon pengantin berinisial HP (39) pengantin pria asal Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, dan calon pengantin wanita PMP (26) asal Kelurahan Lrorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat 1, Kota Palembang.

Sedangkan, tiga lainnya kru WO bernama MGG (38) asal Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, ET (27) asal Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, dan ARVD (34) juru rias asal Kelurahan/Kecamatan Tandes, Kota Surabaya.




(dpe/dte)


Hide Ads