Kepala Desa Japangan, Junaidi Catur Wicaksono mengatakan, mayat pertama kali ditemukan warganya, Sunawan (45) pada Jumat (4/8/2023) sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, Sunawan mencari ikan di saluran irigasi menggunakan setrum.
Setelah menerima laporan dari Sunawan, Junaidi bergegas ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Benar saja, terdapat 2 karung plastik warna putih berisi mayat di dalam saluran irigasi Dusun Japanan.
"Memang benar mayat manusia karena tadi kelihatan kakinya. Kemudian saya telepon anggota Polsek Mojowarno," terangnya kepada wartawan di lokasi penemuan mayat, Sabtu (5/8/2023).
Kondisi jasad manusia di dalam 2 karung itu, lanjut Junaidi, sudah membusuk. Kedua karung bersebelahan di dalam saluran irigasi. Ia memperkirakan mayat sudah 5 hari di lokasi tersebut.
Sementara itu, relawan Semar Jombang Suprianto terlibat dalam evakuasi mayat dari saluran irigasi ke kamar jenazah RSUD Jombang. Menurut Suprianto, salah satu karung hanya berisi potongan 2 tangan dari ujung jari sampai lengan atas. Namun, ia tak menemukan kepala korban,
"Karung satunya lagi berisi kaki dan badan, kelihatannya korban mutilasi. Tidak ada kepalanya. Identitas tidak ada sama sekali," jelasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto membenarkan mayat yang dibungkus 2 karung plastik itu korban mutilasi. Menurutnya, jasad tersebut ditemukan tanpa kepala.
"Dari fakta-fakta yang ditemukan pada jenazah dapat disimpulkan awal memang korban mutilasi. Karena ada beberapa bagian tubuh yang hilang, seperti kepala," jelasnya.
Aldo memastikan, potongan tubuh di dalam 2 karung itu milik satu orang korban. Kondisi mayat tanpa busana sama sekali. Sejauh ini, pihaknya belum mengetahui identitas maupun jenis kelamin korban.
"Karena kondisinya sudah rusak, kami pindai sidik jari tidak ada hasil karena sudah hancur," terangnya.
Mayat korban mutilasi yang ditemukan pencari ikan di Jombang diperkirakan dibunuh 2 pekan lalu.
"Perkiraan korban meninggal sudah 2 mingguan. Jenis Kelamin belum diketahui karena kondisinya sudah rusak," kata Kapolsek Mojowarno AKP Pranan Edi.
Berbekal keterangan tim medis, lanjut Pranan, pihaknya mencari informasi orang hilang dalam 2 minggu terakhir. Namun, sejauh ini belum ada laporan orang hilang di Kabupaten Jombang dalam periode tersebut.
"Masyarakat kami imbau kalau kehilangan keluarga silakan melapor kepada Polsek Mojowarno atau Polres Jombang. Sehingga bisa kami cocokkan dengan DNA mayat," terangnya.
Oleh sebab itu, Pranan memperkirakan mayat korban mutilasi itu berasal dari luar Kabupaten Jombang. Setelah memutilasi korban, pelaku memasukkan jasad ke dalam 2 karung plastik warna putih.
Kemudian membuangnya di saluran irigasi Dusun Japanan. Lokasi pembuangan mayat berada di jalur penghubung Kecamatan Mojowarno dengan Wonosalam, Jombang. "Kemungkinan buangan dari luar (Jombang) dari sisi logikanya," jelasnya.
Mayat korban mutilasi itu kemudian diautopsi di RSUD Jombang. Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto mengatakan, autopsi untuk mengetahui jenis kelamin, perkiraan usia dan waktu kematian, penyebab kematian, serta ciri-ciri mayat korban mutilasi. Selain itu, tim dokter juga mengambil sampel DNA mayat.
"Dari ciri-ciri tersebut masyarakat yang kehilangan keluarganya bisa melapor ke Polres Jombang," beber Aldo.
(hil/dte)