.webp)
Kasus kecelakaan maut mobil Daihatsu Luxio nopol L 1009 XD tertabrak KA Dhoho di Jombang, naik ke tahap penyidikan. Selanjutnya, polisi akan memeriksa para saksi dan mengumpulkan bukti untuk menetapkan tersangka.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah memeriksa 4 saksi. Yaitu Kepala Desa Jabon, Kepala Dusun Gondekan, serta 2 saksi mata di lokasi kecelakaan.
"Kami sudah gelar perkara dan kami naikkan ke penyidikan per kemarin (Minggu)," kata Aldo kepada detikJatim, Senin (31/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya pada tahap penyidikan, kata Aldo, pihaknya akan menggali keterangan dari para saksi lainnya. Antara lain dari Dishub Jombang, PT KAI Daop 7 Madiun, masinis, asisten masinis, kondektur, serta teknisi KA Dhoho.
Tidak hanya itu, pihaknya juga akan menganalisis rekaman CCTV di pelintasan Dusun Gondekan. Sebab sejauh ini rekaman CCTV belum dia sita. Menurutnya, tahap penyidikan fokus pada pasal 359 KUHP tentang Kelalaian yang Menyebabkan Orang Lain Mati.
"Di tahap penyidikan kami periksa saksi-saksi lanjutan. Setelah itu kami baru tetapkan siapa tersangkanya. Siapa yang paling bertanggung jawab terhadap laka KA tersebut," tandasnya.
Kecelakaan maut ini terjadi pada Sabtu (29/7/2023) sekitar pukul 23.15 WIB. Daihatsu Luxio memuat 8 orang termasuk sopir tertabrak KA Dhoho saat menyeberangi pelintasan tidak berpalang pintu di Dusun Gondekan, Desa Jabon, Kecamatan/Kabupaten Jombang.
Warga sekitar sempat meneriaki sopir mengingatkan ada KA akan melintas, tapi sopir minibus silver itu tidak mendengar. Imbasnya, mobil itu tertabrak KA Dhoho yang melaju dari Mojokerto ke Kertosono hingga sempat terseret sejauh 100 meter lalu nyemplung ke sawah.
Kecelakaan ini menyebabkan sopir Luxio, Wahyu Kuspoyo (42), warga Dusun Ciro Wetan, Desa Bakung temenggungan, Balengbendo, Sidoarjo tewas seketika. Begitu juga 5 penumpangnya. Hanya 2 penumpang yang selamat tapi harus dirawat di RSUD Jombang.
(dpe/dte)
