Pengeroyokan 2 remaja di Stadion Gajah Mada, Mojosari, Mojokerto viral di media sosial (medsos). Sejauh ini, polisi masih menelusuri identitas kedua korban.
Video yang viral salah satunya diposting akun Facebook Kaji Tolib di grup ISM "Info Seputar Mojosari" 13 jam lalu. Video berdurasi 32 detik ini memperlihatkan keributan segerombol pemuda di angkringan Jalan Raya Gajah Mada, Stadion Gajah Mada, Kecamatan Mojosari, Mojokerto. Akun Kaji Tolib sudah mengizinkan detikJatim mengutip postingan tersebut.
Keributan tersebut membuat arus lalu lintas dari arah Kota Mojokerto ke Mojosari sempat tersendat. Hingga siang ini, video tersebut sudah tayang 9.352 kali, disukai 180 kali, serta menuai 110 komentar warganet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jam 11, arek cilik-cilik gawe onar, garai macet Mojosari (pukul 23.00 WIB, anak kecil-kecil membuat onar, bikin macet Mojosari)," kata perekam video yang dikutip detikJatim, Selasa (11/7/2023).
Baca juga: Viral Erling Haaland Versi Mojokerto |
Video kedua berdurasi 30 detik direkam lebih dekat dari lokasi keributan. Namun, postingan tersebut sudah dihapus dari grup ISM "Info Seputar Mojosari". DetikJatim berhasil mendapatkan video tersebut dari pemilik akun yang sempat memposting.
Dalam video ini, segerembolan pemuda memukuli 2 remaja yang mengendarai sepeda motor Honda BeAT warna merah. Kedua remaja memakai kemeja lengan panjang warna putih dan biru.
Bogem mentah dari para pelaku beberapa kali mengenai tubuh, kepala dan wajah kedua korban. Di akhir video, kedua korban meninggalkan lokasi dengan berboncengan.
Kanit Reskrim Polsek Mojosari Ipda Bambang Sunandar membenarkan video pengeroyokan 2 remaja yang viral terjadi di angkringan Stadion Gajah Mada pada Senin (10/7/2023) sekitar pukul 23.00 WIB.
"Kejadian kemarin malam sekitar jam 11 malam. Lokasinya di sebelah timur jalan masuk stadion. Kami belum dapat informasi detail," terangnya kepada detikJatim.
Berdasarkan informasi awal yang ia terima, lanjut Bambang, keributan tersebut melibatkan kelompok pemuda dari Kecamatan Kutorejo dan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Sayangnya, sampai siang ini 2 remaja yang menjadi korban pengeroyokan belum melapor ke Polsek Mojosari.
"Korbannya kemarin, dua orang yang dipukuli itu tidak mau laporan, sampai siang ini belum ada laporan masuk. Sehingga kami belum tahu pemicunya," jelasnya.
Polisi akan menggali keterangan dari pemilik angkringan tempat terjadinya pengeroyokan. Selain itu, petugas juga sedang menelusuri identitas kedua korban. Menurut Bambang, pihaknya membutuhkan keterangan dan hasil visum kedua korban untuk mengusut tuntas kasus ini.
"Rencana kami cari korbannya dulu, mereka menuntut apa tidak, mau melapor apa tidak. Kejahatan di muka umum siapa pun boleh laporan. Cuma korbannya penting karena harus memberi keterangan dan divisum. Sejauh ini kami belum temukan korbannya," tandasnya.
(abq/iwd)