Polisi Minta Pelaku Lain Pengeroyokan Mahasiswa Unitri Malang Serahkan Diri

Polisi Minta Pelaku Lain Pengeroyokan Mahasiswa Unitri Malang Serahkan Diri

Muhammad Aminudin - detikJatim
Sabtu, 01 Jul 2023 14:59 WIB
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana. (Foto: Muhammad Aminudin)
Malang -

Seorang pelaku pengeroyokan mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) KM (24) telah ditangkap. Polisi meminta pelaku lain yang turut mengeroyok KM hingga tewas segera menyerahkan diri.

"Sudah kami tangkap satu yang terlibat dalam pengeroyokan. Kepada para pelaku lain saya minta kooperatif. Pertanggungjawabkan perbuatan saudara di depan hukum," ujar Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana kepada wartawan, Sabtu (1/7/2023).

Kholis menyebutkan bahwa saat ini ada lebih dari 2 pelaku lain yang sedang dalam pengejaran tim gabungan Polres Malang. Pihaknya berharap mereka bisa diamankan dalam waktu tidak lama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih lebih dari dua orang yang belum kami tangkap. Saat ini kami masih mengejar pelaku yang lain. Mohon doanya mudah-mudahan tim gabungan yang bergerak sampai dengan hari ini bisa menangkap para pelaku yang lain," sebutnya.

Kholis mengungkapkan bahwa satu pelaku yang sudah tertangkap langsung menjalani proses pemeriksaan di Surabaya. Hasil sementara yang diketahui, pelaku memiliki peran yang cukup signifikan dalam kasus pengeroyokan yang menewaskan korban pada Minggu (25/6/2023) dini hari.

ADVERTISEMENT

"Satu ini (pelaku sudah tertangkap) memang ada peran yang cukup signifikan dalam melakukan kekerasan terhadap korban," kata Kholis.

Dalam proses pemeriksaan pelaku yang dilakukan di Surabaya, polisi menggali keterangan untuk mengetahui peran dan motifnya melakukan pengeroyokan terhadap KM.

"Masih di Surabaya (posisi pelaku). Karena langsung kami mintai keterangan. Kami analisis dan kami juga melihat peran termasuk motif dari peristiwa itu," tandasnya.

BS yang diketahui juga merupakan mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT), polisi mulai mengungkap identitas dan keberadaan para pelaku lain yang terlibat dalam pengeroyokan korban di Malang.

"Harapannya dengan adanya penangkapan Kamis malam kemarin kami bisa menelusuri keberadaan para pelaku yang lain," kata Kholis.

Dia juga mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil autopsi diketahui bahwa korban meninggal karena gangguan pada sistem pernapasan hingga rendahnya kadar oksigen dalam tubuh atau asfiksia.

Asfiksia itu terjadi imbas adanya kekerasan benda tajam pada bagian paru-paru dan jantung. Juga adanya kekerasan yang menimbulkan luka atau trauma pada bagian otak korban.

"Hasil autopsi secara mendalam disebutkan penyebab kematian, ada asfiksia. Karena ada kekerasan benda tajam di paru-paru dan jantung, kemudian ada juga kekerasan yang menimbulkan trauma atau luka dalam di otak," pungkas Kholis.

Seperti diketahui, KM tewas usai menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang yang mengenal korban. Jenazahnya ditemukan tewas bersimbah darah di belakang kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Minggu (25/6) dini hari.

Kematian KM membuat teman-teman dari korban tidak terima hingga akhirnya membuat keributan di sejumlah kafe dan kos. Keributan itu terjadi saat teman-teman korban melakukan sweeping mencari keberadaan pelaku pengeroyokan.




(dpe/iwd)


Hide Ads