Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi Polda Jatim telah mengungkap kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Enam orang Pekerja migran Indonesia (PMI) di Thailand dipulangkan ke Jatim.
Enam PMI yang berhasil dipulangkan adalah ZR (26), BP (22), MNI (22) merupakan warga Jember. Sedangkan MTASP (20), ARS dan AS berasal dari Banyuwangi. Mereka merupakan korban penipuan agensi ilegal.
"Pertama kami menyampaikan terima kasih yang luar biasa, yang memberikan ruang kepada kita semua, menyaksikan ada enam PMI yang sudah dikembalikan ke Jawa Timur. Perlu kerjasama antara kementerian Luar Negeri, dengan kepolisian, terutama kepolisian Polda Jawa Timur," kata Khofifah, Senin (26/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan yang sama, Khofifah berharap kepada warga Jawa Timur untuk melakukan proses prosedural secara resmi sebelum memutuskan bekerja ke luar negeri. "Jadi jangan melakukan yang nonprosedural," ujar Khofifah.
Khofifah menyampaikan langkah Preventif yang dilakukan oleh Pemprov Jawa Timur yakni akan mulai melakukan pengawasan hingga tingkat Desa.
"Bisa kita lakukan dari skala yang paling kecil, adalah di tingkat desa atau kelurahan. Maka kehadiran Bhabinkamtibmas, Babinsa, kepala desa dan lurah, menjadi sangat penting untuk melakukan monitoring. Setiap warga yang akan meninggalkan rumah dalam waktu cukup lama, tidak mungkin konfirmasi ke kepala desa atau lurah," ungkap Khofifah.
Sebelumnya, Polda Jatim membongkar sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Empat orang ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Dalam press release ini, Gubernur Khofifah turut hadir langsung.
Keempat tersangka berinisial YS (40) warga Jember, MSK (48) warga Banyuwangi, FM (41) warga Lampung dan RT (37) warga Medan. Selain menangkap keempat tersangka, Ditreskrimsus Polda Jatim juga berhasil memulangkan enam pekerja migran Indonesia (PMI) dari Thailand yang menjadi korban dari para tersangka.
"Kita melakukan ekspos kepulangan enam PMI dari Thailand. Ini hasil kolaborasi dari ibu Gubernur, Kementerian Luar Negeri, BP3MI, dan kepolisian. Kita juga terus secara serius menangani malasah PMI atau TPPO," ungkap Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto di Gedung Rupatama, Polda Jatim, Senin (26/6/2023).
(abq/iwd)