Kasus pengeroyokan hingga menewaskan KM (24), mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang asal Sumba Barat Daya, NTT masih diselidiki polisi. Puluhan orang sudah dimintai keterangan untuk mengungkap pelaku.
Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik mengungkapkan, sejumlah saksi telah dimintai keterangan terkait kasus pengeroyokan yang menewaskan satu mahasiswa di Jalan Karya Wiguna, Kecamatan Karangploso, Malang pada Minggu (25/6) dini hari.
"Beberapa saksi sudah kami mintai keterangan terkait pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia," ujar Taufik kepada detikJatim di Mapolres Malang, Senin (26/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taufik menyebutkan bahwa sejumlah saksi yang dimintai keterangan berasal dari panitia pesta kelulusan yang digelar di sebuah kafe di Jalan Karya Wiguna, Kecamatan Karangploso, Malang pada Sabtu (24/6/2023).
"Saksi di antaranya ada dari kelompok panitia pesta kelulusan yang digelar di sebuah kafe itu," kata Taufik.
Selain dari unsur panitia, ujar Taufik, Polres Malang juga meminta keterangan sejumlah saksi yang ada di pesta kelulusan itu. Mereka adalah kakak kelas dari KM yang tengah merayakan kelulusan.
"Ada juga saksi dari kakak kelas korban. Informasi terakhir saksi yang sudah diperiksa lebih dari 20 orang," jelas Taufik.
Menurut Taufik, pendalaman penyelidikan terus dilakukan berdasarkan keterangan para saksi itu. Termasuk melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"Saat ini terus melakukan pendalaman dan penyelidikan pelakunya itu," tegasnya.
Sebelumnya, KM ditemukan tewas bersimbah darah di belakang Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Sebelumnya dia datang ke kafe di kawasan Tegalgono, Karangploso, Malang. Di sana dia mendatangi perayaan kelulusan temannya.
Entah apa motifnya, KM diteriaki hingga akhirnya dikeroyok. Tak terima karena KM dikeroyok, sejumlah teman KM mendatangi kafe itu. Mereka mencari pelaku pengeroyokan. Kafe itu bahkan dirusak hingga sebuah motor terbakar.
"Jadi korban ini mendatangi pesta kelulusan temannya pada Sabtu (24/6) pukul 21.00 WIB. Beberapa waktu kemudian korban pamit pulang, cuman teman-temannya meneriaki korban hingga mengejarnya. Berada di belakang UMM baru terjadi pengeroyokan hingga korban tewas," ujar Taufik.
(dpe/dte)