Suasana Jalan Raya Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang mendadak mencekam. Ini karena kehadiran ratusan mahasiswa yang akan melakukan sweeping buntut kematian rekannya.
Namun, aksi sweeping itu dapat diredam oleh personel kepolisian yang sudah bersiaga di kawasan Jalan Raya Tlogomas.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto mengungkapka bahwa yang terjadi di Jalan Raya Tlogomas merupakan upaya sweeping dari kelompok mahasiswa yang rekannya tewas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka melakukan sweeping untuk mencari pelaku pengeroyokan rekannya, KM, mahasiswa Universitas Thribuwana Tunggadewi (Unitri).
"Tadi mereka sweeping mencari pelaku, tetapi sudah dibubarkan," ujar Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanrto, Minggu (25/6/2023), malam.
Budi Hermanto mengaku, sekitar 150 mahasiswa itu kemudian dievakuasi ke rumah persemayaman Gotong Royong yang berada di Kecamatan Blimbing, Kota Malang, setelah dibubarkan oleh petugas.
"Sekarang mereka dilokalisir di Gotong Royong untuk melihat temannya yang meninggal itu," akunya.
Polisi mengimbau warga Malang untuk tidak men-share aksi sweeping di media sosial. Budi Hermanto menegaskan bahwa pihaknya pasti akan menuntaskan perkara pengeroyokan tersebut.
"Kami juga minta tolong warga untuk tidak terlalu membesar-besarkan, kemudian kirim berita yang memicu dan membangkitkan emosi orang. Ini bisa diselesaikan," sambungnya.
Pantauan detikJatim di lokasi, sejumlah personel kepolisian terlihat bersiaga di kawasan Jalan Raya Tlogomas. Bukan hanya polisi, warga tinggal di perkampungan sepanjang Jalan Raya Tlogomas banyak berjaga di depan gang. Warga juga menutup portal jalan masuk kampung.
Seperti diberitakan sebelumnya, KM ditemukan tewas bersimbah darah di belakang Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Sebelumnya dia datang ke kafe di kawasan Tegalgono, Karangploso, Malang, tak jauh dari lokasi penemuan jasadnya. Di sana dia mendatangi perayaan kelulusan temannya.
Entah apa motifnya, KM lantas diteriaki. Dia lalu dikeroyok.
Tak terima KM dikeroyok, sejumlah temannya lantas mendatangi kafe itu. Mereka mencari pelaku pengeroyokan. Kafe tersebut bahkan dirusak. Satu motor sampai terbakar.
"Jadi korban ini mendatangi pesta kelulusan temannya pada Sabtu (24/6) pukul 21.00 WIB. Beberapa waktu kemudian korban pamit pulang cuman teman-temannya meneriaki korban hingga mengejarnya. Berada di belakang UMM baru terjadi pengeroyokan hingga korban tewas," ujar Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik.
Setelah itu sweeping terjadi di kos-kosan Jalan Baiduri. Puluhan orang masuk ke kos-kosan itu untuk mencari orang ber-KTP Atambua. Sempat ada penghuni kos yang diseret keluar dan dipukul. Hingga saat ini polisi masih belum bicara banyak terkait pelaku pengeroyokan yang menewaskan KM itu.
(abq/dte)