Detik-detik Kekejian Pasutri Pengasuh Aniaya Balita Sidoarjo hingga Tewas

Detik-detik Kekejian Pasutri Pengasuh Aniaya Balita Sidoarjo hingga Tewas

Denza Perdana - detikJatim
Kamis, 01 Jun 2023 15:05 WIB
Pasutri pengasuh balita di Sidoarjo
Pasutri asal Surabaya penganiaya balita yang diasuh hingga tewas di kamar kos di Sidoarjo. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo - Balita bernama F berusia 2 tahun 10 tewas penuh luka lebam di rumah kos pengasuhnya di Desa Masangan Kulon, RT 04, RW 02, Sukodono, Sidoarjo. Sang pengasuh mengaku menemukan korban meninggal di kamar saat ditinggal beli makan. Belakangan diketahui balita itu kerap dianiaya oleh Pasutri itu.

Pasutri yang dengan keji menganiaya dan memperlakukan balita itu secara tidak manusiawi itu adalah Bambang Suprijono (49) dan Sriyati Indayani (43). Kini keduanya resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan atas dugaan penganiayaan balita yang diasuh hingga tewas.

Polisi pun mengungkapkan bagaimana kejinya kedua tersangka memperlakukan balita yang dipercayakan oleh orang tuanya untuk diasuh dengan baik dengan upah bulanan mencapai Rp 3,5 juta tersebut.

Awal penganiayaan menurut pengakuan tersangka

Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintaro mengungkapkan kedua tersangka menganiaya korban F yang masih berusia 2 tahun 10 bulan dengan berbagai cara.

Kedua pelaku mengatakan bahwa kekerasan ini dilakukan sejak orang tua balita itu, yakni perempuan berinisial A, tidak lagi memberikan upah melalui transfer sejak Maret 2023. Hal ini yang kemudian jadi pemicu melakukan kekerasan sejak Bulan Mei atau selama 3 minggu sebelum tewas.

Kusumo menambahkan kekerasan yang mereka lakukan kepada balita itu di antaranya digebuk dengan sapu lidi di bagian tangan, paha, dan punggung. Perlakuan itu dilakukan karena korban suka makan sambil tidur-tiduran.

"Pada Jumat tanggal 26 Mei 2023 jam 15.30 WIB sewaktu pulang kerja melibat korban makan nasi sambil tidur kemudian dipukul mengenai paha kiri dengan penebah (sapu lidi) sebanyak 1 kali," beber Kusumo, Rabu (31/5/2023).

Pengasuh makin sering emosi dan menganiaya dengan berbagai cara

Kemudian kekerasan lain adalah yakni memukul kepala dengan sikat cucian saat di kamar mandi. Alasannya juga sepele yakni korban sering bermain di kamar mandi.

"Sewaktu (tersangka) mencuci pakaian di kamar mandi, korban berbaring di kamar mandi dan disuruh bangun. Karena tidak mau kemudian dipukul pakai sikat cucian di bagian kepala satu kali dan sebelumnya juga pernah memukul dengan sikat di bagian kepala," imbuh.

Korban juga kerap emosi dan melakukan penyiksaan saat korban sering buang air besar dan kecil di lantai. Pada saat ini biasanya tersangka menyuruh ke kamar mandi dengan pukulan tangan kosong. Karena korban berteriak, tersangka menambahkan dengan hantaman gayung di kepala dan punggung.

Dengan keji menyuruh balita itu 2 bulan tidur di kamar mandi

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo mengungkapkan kedua tersangka bahkan diketahui menyuruh korban untuk tidur di kamar mandi selama 2 bulan terakhir. Yakni sejak orang tuanya tidak mengirim transfer upah pengasuhan.

"Korban ini disuruh tersangka tidur di kamar mandi sejak bulan Maret. Dan kalau tersangka keluar, dia (korban) dikunci dari luar," beber Andaru.

Karena berbagai siksaan ini, korban akhirnya meninggal pada Minggu (28/5) malam. Kedua tersangka lantas mengarang cerita palsu ke ketua RT setempat.

Sebelumnya, balita itu ditemukan tewas di kamar kos pengasuhnya di Desa Masangan Kulon. Pasutri itu adalah warga Surabaya.

Karjani, Ketua RT 04 mengatakan balita itu dilaporkan meninggal oleh kedua tersangka kepada dirinya pada Minggu (28/5) malam.

"Iya, benar itu malam sekitar 22.00 WIB. Pengasuhnya laporan momongannya (korban) meninggal," kata Karjani kepada detikJatim, Senin (29/5).


(dpe/fat)


Hide Ads