Balita berinisial F ditemukan tewas di rumah kos pengasuhnya di Desa Masangan Kulon, RT 04, RW 02, Sukodono, Sidoarjo. Balita usia 2 tahun 10 bulan itu disebut datang sendiri ke kos sang pengasuh dengan tubuh penuh luka lebam hingga akhirnya tewas.
Berikut ini sejumlah fakta yang dihimpun detikJatim berkaitan dengan peristiwa temuan bayi yang tewas penuh luka lebam di Masangan Kulon, Sukodono, Sidoarjo.
1. Awal Temuan Balita Tewas Penuh Luka Lebam
Ketua RT 04 Masangan Kulon, Karjani mengaku mendapatkan laporan tentang balita usia 2 tahun yang ditemukan tewas di rumah kos yang dihuni pasangan suami istri asal Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, benar. Itu malam sekitar 22.00 WIB. Pengasuhnya laporan momongannya (korban) meninggal," kata Karjani kepada detikJatim, Senin (29/5/2023).
2. Penghuni Kos Asal Surabaya
Karjani menjelaskan bahwa kamar kos tempat balita itu tewas di Desa Masangan Kulon, RT 04, RW 02, Sukodono, Sidoarjo itu dihuni pasangan suami istri yang berasal dari Surabaya.
Keduanya adalah Bambang Suprijono (49) dan Sriyati Indayani (43). Kepada Karjani mereka berdua mengaku cukup lama mengasuh balita itu hingga akhirnya balita itu ditemukan meninggal. Menurut Karjani, Bambang Suprijono yang melaporkan kejadian itu kepada dirinya.
3. Pengakuan Pengasuh tentang Kematian Balita
Sebagaimana keterangan penghuni kos bernama Bambang yang disampaikan kepada Karjani, balita dengan tubuh penuh luka lebam itu ditemukan sudah meninggal setelah Bambang keluar membeli makan bersama istrinya.
Kepada Karjani Bambang mengaku meninggalkan balita itu sendirian di kamar kos saat dirinya membeli makan bersama istrinya. Saat kembali ke kos itulah mereka temukan balita itu sudah meninggal. "Tahunya meninggal pas balik dari beli makan sama istrinya, terus laporan ke saya," ujar Karjani.
4. Korban Disebut Datang Sendiri ke Kos dengan Tubuh Penuh Luka
Karjani juga menjelaskan bahwa berdasarkan penuturan pengasuhnya, korban selama ini memang mereka asuh. Namun, beberapa hari sebelum lebaran orang tuanya datang untuk mengajak pulang balita itu.
"Ngakunya sudah tidak mengasuh korban karena sudah diambil 5 hari jelang lebaran sama orang tuanya. Terus semalam itu korban tiba-tiba ada di depan rumah sendirian dengan luka lebam di tubuhnya," jelas Karjani
5. Gelagat Aneh Pengasuh Balita
Ada gelagat mencurigakan yang ditangkap Karjani setelah penghuni kos itu melaporkan kejadian temuan bayi meninggal di kamarnya. Pasutri yang mengaku pernah mengasuh balita yang ditemukan tewas itu terus bertanya apakah F bisa dimakamkan di desa itu?
"Tanya-tanya terus soal pemakaman. Tapi saya bilang, ya, kalau bukan warga ber-KTP sini ya tidak bisa. Peraturannya kan begitu," kata Karjani selaku Ketua RT 04 Masangan Kulon.
6. Temuan Balita Penuh Luka Dilaporkan ke Polisi
Setelah mengetahui ada balita meninggal mencurigakan, Karjani sebagai Ketua RT melapor ke perangkat Desa Masangan Kulon. Saat jenazahnya dicek terdapat luka lebam. Perangkat desa lantas melaporkan temuan itu ke polisi.
"Ini kan banyak luka, terus perangkat desa meneruskan laporan ke Polsek Sukodono," ujar Karjani.
7. Polisi Sudah Olah TKP Tapi Belum Beri Keterangan Resmi
Sejumlah pihak kepolisian sudah mendatangi TKP temuan balita tewas dengan penuh luka lebam di kamar kos pasutri asal Surabaya. Tim Inafis juga sudah melakukan pemeriksaan awal terhadap jenazah balita F sebelum dibawa ke rumah sakit.
"Termasuk yang baju-baju oren (Tim Inafis) juga datang. Kan itu meninggal ada lebam-lebam lalu dibawa ke RS," ujar Karjani.
Sayangnya, hingga saat ini pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi tentang temuan balita tewas penuh luka lebam di tubuhnya. Termasuk apa yang menyebabkan balita F di Sidoarjo tewas.
(dpe/dte)