Temuan jenazah bayi terbungkus kresek warna hitam di dalam jok sepeda motor di Puskesmas Desa/Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri pada Senin (23/5) sempat bikin heboh. Sudah 5 hari polisi melakukan penyelidikan kasus ini, namun pihak kepolisian masih berkutat pada pemeriksaan saksi.
Kanit PPA Satreskrim Polres Kediri Ipda Yahya Ubaid mengatakan bahwa hingga kemarin, Jumat (26/5/2023), pihaknya telah memeriksa 5 orang saksi. Termasuk DA (19) dan MR (18), pasangan kekasih yang diduga ayah dan ibu kandung jenazah bayi prematur yang meninggal saat dilahirkan itu.
"Ada lima saksi yang kami periksa, termasuk keduanya (DA dan MR). Siapa saja itu, ya dua orang kekasih, orang tuanya, dan yang mengetahui kasus ini," kata Yahya, Jumat (26/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jasad bayi berjenis kelamin laki-laki terbungkus tas kresek itu memiliki berat badan kurang lebih 1,3 kg. Jasad bayi itu ditemukan di dalam jok motor yang terparkir di UPTD Puskesmas Ngadiluwih.
Yahya memperkirakan bahwa bayi itu baru berusia 7 bulan saat dilahirkan hingga akhirnya meninggal. Atas kejadian itu, polisi telah mengamankan barang bukti berupa 1 kantong kresek warna hitam, 1 unit sepeda motor Honda Supra nopol AG 63146 OAU, sebuah jaket, pakaian, dan gunting.
Salah satu saksi yang mengetahui bagaimana jenazah bayi itu ditemukan di dalam jok motor adalah salah seorang petugas Puskesmas Ngadiluwih. Senin itu petugas Puskesmas Ngadiluwih menangani sepasang kekasih yang datang untuk memeriksakan diri.
DA yang didampingi MR mengeluhkan sakit yang mirip dengan kondisi perempuan usai melahirkan. Di luar itu, sejak awal tiba di Puskesmas, petugas sudah curiga karena kondisi DA memang mirip orang yang habis melahirkan.
Kecurigaan yang sama juga disadari oleh bidan Puskesmas. Sang bidan pun mencecar DA dan MR dengan sejumlah pertanyaan. Hingga akhirnya DA pun mengaku bahwa dirinya baru saja melahirkan bayi. Sang kekasih MR juga akhirnya mengakui bahwa bayi itu hasil hubungan di luar pernikahan yang hendak mereka tutupi.
Puncaknya, pasangan kekasih ini terlihat bingung saat sang bidan menanyakan di mana lokasi bayi itu? Kenapa bayi itu tidak ikut dibawa ke Puskesmas? Hingga jawaban pasangan kekasih ini membuat petugas Puskesmas itu terkejut bukan.
"Saat ditanyakan ke keduanya, bidan tersebut memastikan bayinya DA di rumah tidak ada. Setelah ditanya lagi oleh bidan ternyata bayi itu ditaruh di dalam jok motor," demikian penjelasan para petugas Puskesmas yang diungkapkan kepada polisi, dikutip oleh Kanit PPA Polres Kediri Iptu Yahya.
DA pun mengakui bahwa dirinya melahirkan sendiri bayinya di dalam kamar mandi rumahnya pada Senin pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Sebelum itu, sekitar pukul 02.00 WIB, DA sempat mengeluh sakit perut kepada kekasihnya MR.
Perempuan itu meminta sang kekasih untuk datang ke rumah, tapi MR tak bisa ke rumah DA karena tak ada kendaraan. Hingga akhirnya pria itu datang ke rumah DA sekitar pukul 06.00 WIB. Tiba di rumah kekasihnya itu, dia melihat DA dalam keadaan terbaring di atas tempat tidur dalam keadaan banyak darah di selimut dan kasur.
MR kemudian melihat tas kresek hitam di balik pintu kamar. Saat diperiksa, bungkusan plastik itu ternyata berisi bayi. MR pun berinisiatif meletakkan bungkusan plastik berisi bayi itu ke dalam jok sepeda motor dan mengajak DA ke Puskesmas.
MR mengaku memasukkan jasad bayi itu ke jok motor dengan niat mau memakamkan bayi itu di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ngadiluwih setelah setelah mengantar DA ke Puskesmas Ngadiluwih. Pasangan ini melakukan semua itu diam-diam agar tidak sampai diketahui oleh orang tua masing-masing.
(dpe/iwd)