Mayat wanita tanpa identitas di Kedung Cowek, Kenjeran diduga merupakan remaja wanita atau gadis yang sebelumnya dilaporkan hilang. Polisi menemukan luka dan sisa lakban pada bagian kaki mayat itu.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKP Arief Ryzki Wicaksana mengatakan bahwa lokasi penemuan jenazah itu berada di Gudang Peluru, Kedung Cowek, Kenjeran, Surabaya.
Tepatnya, mayat itu ditemukan di belakang bangunan yang pernah dipakai sebagai Rumah Sakit Lapangan COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief menyebutkan bahwa hingga saat ini pihaknya masih menunggu kepastian hasil pemeriksaan dan autopsi yang dilakukan dokter di RSU Dr Soetomo, Surabaya.
"Kami juga masih menunggu kepastian dari dokter RSU Dr Soetomo. Yang pasti, kondisi jenazah saat ditemukan sudah agak membusuk karena sekitar 2 mingguan," ujarnya, Senin (8/5/2023).
Dia juga menjelaskan bahwa pada saat pemeriksaan kondisi fisik mayat wanita itu didapati adanya luka dan lakban di kakinya. Tapi dia belum bisa menyimpulkan apapun sebelum hasil autopsi keluar.
"Itu dari pengamatan luar ya, ada luka di kaki. Kami nggak bisa bilang luka apa, cuma ada lakban di kakinya," ujar polisi dengan 3 balok di pundaknya itu.
Sebelumnya, berdasarkan laporan command center 112 Surabaya yang diterima detikJatim, jenazah wanita itu ditemukan oleh seorang saksi di Benteng Kedung Cowek sekitar pukul 17.39 WIB.
"Menurut keterangan dari saksi, saksi yang pada saat itu sedang berkunjung di Benteng Kedung Cowek mendapati adanya jenazah kondisi sudah membusuk," demikian laporan itu.
Polisi yang menindaklanjuti temuan jenazah itu mengumpulkan sejumlah barang yang ditemukan di tubuh korban. Yakni sandal, jaket, gelang tangan, kerudung, dan baju yang dipakai.
Arief menjelaskan bahwa jenazah berjenis kelamin wanita dengan usia remaja sekitar 16 tahun itu diidentifikasi berdasar ciri-ciri dan pakaian yang masih dipakai.
Ciri-ciri dan pakaian yang dipakai itu ternyata cocok dengan ciri orang yang sempat dilaporkan hilang.
"Kemudian kami komunikasikan dengan orang tua yang anaknya hilang. Dari ciri-ciri luar, ada gelang dan aksesoris yang sama dengan korban yang ditemukan ini, dari orang tua juga bilang seperti itu (ada gelangnya)," sambungnya.
Meski begitu, ia mengaku masih menunggu hasil autopsi dari dokter forensik RSU Dr Soetomo Surabaya. Termasuk, menyinkronkan data dengan laporan kehilangan pada 16 April 2023 yang juga dilaporkan di Radio Suara Surabaya atas nama NRD.
Hingga kini, Arief memastikan pihaknya masih mendalami hal itu Termasuk memeriksa sejumlah saksi dari keluarga maupun teman dari jenazah.
(dpe/iwd)