Terjadi peristiwa penembakan di Kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat pada Selasa siang. Setelah aksi penembakan dan kejar-kejaran oleh petugas, pelaku pingsan hingga akhirnya dinyatakan tewas.
Berikut ini detik-detik terjadinya peristiwa penembakan di Kantor MUI Pusat tersebut.
Pelaku Datang Minta Bertemu Ketua MUI
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa bermula pada Selasa siang sekitar pukul 11.24 WIB ketika seorang pria yang belakangan diketahui bernama Mustopa (60) datang ke kantor MUI Pusat. Dia meminta untuk dipertemukan dengan Ketua MUI KH Miftachul Akhyar.
"Pukul 11.24 WIB, di tempat ini ada orang tidak dikenal masuk dari pintu depan, kemudian mencari Ketua MUI, ingin bertemu dengan Ketua MUI," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto di kantor MUI.
Keluarkan Senjata saat Ditanya Petugas Keamanan
Karyoto menjelaskan bahwa ketika petugas pengamanan Kantor MUI Pusat sempat bertanya kepada Mustopo soal tujuan dan Ketua MUI yang mana yang hendak ditemui, pria itu tiba-tiba mengeluarkan senjata.
"Kemudian yang bersangkutan mengeluarkan senjata," ujarnya.
Karyoto mengatakan senjata yang digunakan pelaku diduga merupakan airsoft gun. Hal itu, katanya, diketahui dari bentuk senjata dan bekas tembakan.
"Ada butiran-butiran isi peluru, ada tabung gas kecil juga, yang disebut airsoft gun, bukan senjata api," ujarnya.
Meski demikian, Karyoto menyebut senjata itu akan diserahkan ke Labfor Polri. "Untuk detail, kami akan meminta ke labfor," ujarnya.
Pelaku Pingsan Usai Dikejar Petugas
Usai melakukan penembakan, pelaku sempat dikejar pihak keamanan kantor MUI. Pelaku kemudian pingsan saat diamankan.
"Bersangkutan (pelaku) keluar, sama pamdal dan karyawan di dalam dikejar. Kemudian diamankan, beberapa saat pelaku ini pingsan," kata Karyoto.
Dinyatakan meninggal dan ditemukan sejumlah surat milik pelaku. Baca di halaman selanjutnya.
Meninggal Saat Ditangani di Puskesmas
Petugas kemudian membawa pelaku yang pingsan itu ke Puskesmas terdekat. Beberapa waktu berselang, pelaku dinyatakan meninggal.
"Dibawa ke Polsek, dan saat ini di Puskesmas Menteng. Saat ini kondisinya sudah meninggal dunia," ujar Karyoto.
Ditemukan Surat-surat Milik Pelaku
Karyoto mengatakan anggotanya menemukan surat-surat milik pelaku. Dia menyebut bahwa pihaknya akan mendalami surat-surat itu agar latar belakang penembakan kantor MUI pusat bisa terungkap dengan jelas.
"Kemudian terhadap latar belakang yang bersangkutan, karena ada surat-surat yang menyangkut apa yang diinginkan oleh tersangka ini," kata Karyoto.
Karyoto enggan menyimpulkan maksud surat-surat yang ditemukan dari pelaku. Dia mengatakan pihaknya akan ke Lampung, yang merupakan domisili pelaku, untuk menelusuri lebih lanjut peristiwa penembakan ini.
"Kami tidak bisa jelaskan satu-satu, ini masih kita akan teliti. Apakah betul surat ini dibikin yang bersangkutan, karena ada beberapa. Dan memang di situ, makanya kami akan kirimkan anggota kami ke Lampung, tentang background, latar belakang, orang ini sebenarnya bagaimana," ujarnya.
Jenazah Pelaku Penembakan Diautopsi
Polisi mengatakan mayat pelaku penembakan kantor MUI Pusat diautopsi di RS Polri Kramat Jati. Polisi menyebut ada sejumlah barang yang ditemukan di dalam tas pelaku.
"Diautopsi, nanti dari sanalah baru diketahui penyebab meninggalnya kenapa karena ditemukan juga dalam tasnya barang-barang," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin di kantor MUI.
Dia mengatakan barang itu antara lain obat-obatan, buku rekening, dan surat. Namun Komarudin belum menjelaskan obat apa saja yang ada di dalam tas itu.
"Obat-obatan, buku rekening, dan beberapa lembar surat-surat," ujarnya.