Pesan Pilu dan Kematian Tragis Bocah Gresik di Tangan Ayah yang Residivis

Round-Up

Pesan Pilu dan Kematian Tragis Bocah Gresik di Tangan Ayah yang Residivis

Dida Tenola - detikJatim
Senin, 01 Mei 2023 08:08 WIB

Lantaran sering cekcok, lanjut Aldhino, ibu korban meninggalkan keduanya di rumah kontrakan. Hingga pelaku pun gelap mata dan membunuh putri semata wayangnya tersebut.

"Korban yang putus asa melihat kondisi keluarganya, nekat menghabisi anaknya. Dengan alasan biar masuk surga," tukas mantan Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, saat ditemui detikJatim di Mapolsek Menganti, Affan mengatakan bahwa ia pernah menghuni jeruji besi Polrestabes Surabaya. Ia diamankan pada 17 Juli 2016 silam.

"Dulu pernah ditangkap Polrestabes Surabaya. Waktu itu diajak teman pakai narkoba," katanya.

ADVERTISEMENT

Setelah bebas pada 2020 lalu, lanjut Affan, ia tak pernah menyentuh lagi barang haram tersebut. Sebab, ia ingin membina keluarganya yang sempat rusak gegara narkoba.

"Setelah bebas itu pengennya benahi rumah tangga, tapi istri saya sulit berubah. Malah kembali ke pekerjaannya yang dahulu, ini yang membuat saya stres. Memang ekonomi kita sulit, tapi kan harusnya bisa diselesaikan tanpa harus jadi LC lagi," tutur Affan.

Affan mengaku sengaja menikam putrinya dengan pisau hingga tewas. Itu ia lakukan agar sang putri bisa segera meninggal dunia dan masuk surga. Ia memiliki keyakinan jika anak-anak yang meninggal akan masuk surga.

Affan tidak menyesal sedikit pun telah membunuh darah dagingnya sendiri. Ia mengaku stres berat. Terlebih, setelah istrinya kabur dari rumah untuk menjadi pemandu lagu atau LC (Ladies Companion).

"Makanya saya bunuh, biar anak saya masuk surga. Karena belum dewasa, pasti masuk surga, tidak terbebani dengan dosa-dosa orang tuanya. Dari pada anak saya tersiksa di dunia memiliki ibu yang banyak dosa," beber Affan, Sabtu (29/4).


(abq/dte)


Hide Ads