Peristiwa mengenaskan terjadi di Jalan Dukuh Bulu, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya. Satu keluarga terdiri dari 4 orang ditemukan dalam keadaan terbakar oleh warga setempat. Keempatnya kini dirawat di 2 rumah sakit berbeda, terutama untuk sang suami sekaligus ayah.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun BPBD Kota Surabaya, keempat korban yang mengalami luka bakar itu adalah sang suami S (53), istrinya NN (36), serta 2 orang anaknya yakni DR (22) dan AB (8).
Kabid Kedaruratan BPBD Kota Surabaya Buyung Hidayat mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Kamis (13/4/2023) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Warga yang mengetahui kejadian itu melaporkan kasus itu ke command center 112 pukul 23.44 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Petugas tiba di lokasi langsung memberi penanganan awal bersama PMI dan Petir Poster Barat. Pasien langsung dievakuasi ke rumah sakit agar segera mendapat penanganan," kata Buyung, Jumat (14/4/2023).
Buyung yang menyampaikan bahwa setelah mendapatkan penanganan itu keempat korban dibawa ke rumah sakit berbeda. Yakni di RSU dr Soetemo dan juga RSUD BDH Surabaya.
"Untuk 3 korban (istri dan 2 anaknya) langsung dirujuk ke RSUD dr Soetomo naik ambulance PMI. Sedangkan 1 korban (Pelaku) Dirujuk ke RSUD BDH. Diduga Korban mengalami KDRT dan sengaja dibakar. Kasus saat ini masih didalami pihak kepolisian," ujar Buyung.
Akibat peristiwa itu sang suami S mengalami luka bakar mencapai 95%. Sedangkan istrinya NN mengalami luka bakar mencapai 90%.
Sementara anaknya DR (22) mengalami luka bakar 80%, sedangkan anak lainnya bernama AB (8) mengalami luka bakar 10%. Saat dievakuasi seluh korban dalam keadaan sadar.
"Menurut keterangan dari warga sekitar, untuk keluarga sering bertengkar. Mengingat korban adalah suami istri yang nikah siri," kata Buyung.
Buyung menegaskan bahwa pada saat kejadian itu berlangsung saksi melihat suami korban masuk ke dalam rumah. Setelah itu saksi melihat satu keluarga itu mengalami luka bakar.
"Ketika saksi melihat suami korban masuk, sesaat kemudian saksi melihat keseluruhan sudah dalam keadaan terbakar. Warga berusaha memadamkan api dengan air," ungkap Buyung.
(dpe/fat)