Rosidi warga Dampit, Kabupaten Malang ditangkap polisi gara-gara video viral menantang dan mengancam membunuh polisi. Rosidi terancam dijerat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik mengatakan Rosidi tengah menjalani pemeriksaan intensif di Unit Siber Satreskrim Polres Malang terkait unggahan video yang dibuatnya tersebut.
"Yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan di Unit Siber Satreskrim Polres Malang, terkait video dirinya. Saat ini dilakukan pemeriksaan terkait UU ITE, karena menebar kebencian terhadap institusi dan juga ancaman pembunuhan orang lain," kata Taufik kepada wartawan, Senin (10/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taufik membeberkan video yang dibuat Rosidi menarasikan ancaman, kebencian sekaligus menantang petugas apakah berani untuk menangkapnya.
"Dengan unggahan video dirinya itu, yang isinya adanya ujaran kebencian, berikut juga ancaman akan membunuh siapapun yang menjadi spionase atau cepu dan menantang petugas untuk melakukan penangkapan terhadap dirinya," beber Taufik.
Rosidi sebelumnya ditangkap saat berada di rumah rekannya di kawasan Desa Tanggung, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, siang tadi.
Rosidi langsung digelandang ke Mapolres Malang untuk dimintai keterangan terkait video viral yang dibuatnya.
Kepada petugas, Rosidi juga mengaku awalnya dihubungi oleh seseorang bahwa akan ditangkap oleh Satreskoba Polres Malang atas dugaan penyalahgunaan narkotika. Kemudian, Rosidi membuat video tersebut dengan tujuannya menantang petugas.
"Awalnya dia ditelpon seseorang dan mengatakan bahwa Rosidi akan ditangkap oleh anggota Satresnarkoba Polres Malang. Terus dia buat video itu tujuannya menantang," ungkap Taufik.
Seperti diberitakan, Seorang pria yang mengaku pengedar narkoba viral mengejek polisi. Selain mengejek, pria yang mengaku bernama Rosidi itu juga mengancam akan membunuh polisi.
Video berdurasi 1 menit 14 detik itu menampilkan pria bernama Rosidi yang terus berbicara. Rosidi yang disebut warga Dampit, Malang, mengaku menjual narkoba dan mempersilakan polisi menangkapnya. Ia juga mengancam akan membunuh polisi yang menangkapnya.
Namun dalam video selanjutnya ia meminta maaf. Ia mengaku bukan pengedar narkoba dan video itu dibuatnya tanpa kesengajaan karena merasa terancam ia dituduh menjual narkoba.
(mua/iwd)