Korban arisan online di Besuki Situbondo diperkirakan mencapai ratusan orang. Mereka mengaku telah menyetorkan uang yang jumlahnya bervariasi.
Salah seorang korban, Amel (31), mengaku telah menyetor uang sekitar Rp 250 juta. Janji pengelolanya, bulan ini cair dengan nilai beberapa kali lipat dari jumlah yang disetorkan.
"Memang bukan uang saya sendiri, mas. Tapi beberapa anggota keluarga. Akibatnya, tak bisa lebaran ini," kata Amel, Sabtu (8/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Amel, bandar arisan bernama Kiki tersebut saat ini sudah tidak ada. Termasuk semua keluarganya. Lantaran hal tersebut, para korban mengambili isi rumah bandar arisan.
Hal senada diungkapkan Siti (29). Ia pun mengaku telah menyetorkan uang arisan online tersebut hingga hampir seratusan juta.
"Bukti transfer ada semua. Jika nanti dibutuhkan sebagai bukti, saya siap. Tema-teman korban yang lain juga punya bukti," kata ibu 2 anak ini.
Sementara korban lainnya, Yola, menjelaskan jika emak-emak yang datang itu merupakan peserta arisan yang dikelola Kiki.
"Masing-masing bervariasi jumlahnya. Uang saya saja yang nyantol Rp 122 juta. Seharusnya bulan ini keluar. Tapi dia sudah menghilang, sama keluarganya," ujar Yola.
Keterangan lain diperoleh, peserta arisan online tersebut jumlahnya mencapai ratusan orang. Masing-masing mengaku menyetorkan uang yang jumlahnya mencapai puluhan hingga ratusan juta.
"Jumlah totalnya kalau Rp 4 miliar saja mungkin lebih. Itu pun hanya berdasarkan list kasar dari teman-teman, karena peserta arisan online itu jumlahnya ratusan," terang Yola.
Diberitakan sebelumnya, Puluhan emak-emak di Besuki, Situbondo tetiba mendatangi sebuah rumah. Bukan hanya datang, mereka juga langsung menjarah perabotan dan perlengkapan rumah.
Para emak berasal dari Besuki dan sekitarnya itu datang dan langsung menjarah rumah terduga pelaku, Baqiatus Solehah alias Kiki, warga Desa/Kecamatan Besuki, Situbondo.
Akibatnya, hampir seisi rumah nyaris habis. Mulai dari ranjang, kasur, lemari beserta isinya, sofa, meja, serta perkakas rumah tangga lainnya. Barang-barang itu diangkut menggunakan sepeda motor hingga pikap.
(abq/dte)