Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjalani persidangan di Pengadilan Lower Manhattan. Dia datang mendengar dakwaan di Pengadilan Lower Manhattan. Jaksa menyebut Trump adalah bagian dari konspirasi ilegal untuk merusak integritas pemilu 2016.
Seperti dilansir dari detikNews mengutip CNN, Rabu (5/4/2023) dalam dakwaannya jaksa menyebut Trump bagian dari rencana yang melanggar hukum untuk menekan informasi negatif. Termasuk terkait pembayaran US$130.000 (senilai Rp1,93 miliar) oleh mantan pengacara Trump, Michael Cohen.
Jaksa juga menyebutkan bahwa Trump memerintahkan pembayaran ilegal ini untuk menekan informasi negatif yang akan merugikan kampanyenya. Alasan Trump melakukan kejahatan pemalsuan catatan bisnis ini sebagian untuk mempromosikan pencalonannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan juga bahwa Trump tidak didakwa dengan konspirasi kriminal. Pada saat tiba di pengadilan Trump terlihat Memasuki ruang sidang dan perlahan-lahan memperhatikan wartawan di ruang sidang. Ia juga disebut memandang hakim ketika dia berbicara.
Donald Trump mengaku tidak bersalah atas dakwaan yang diberikan. Hal itu seperti dilansir dari AFP. Trump mengaku tidak bersalah atas tuduhan pembayaran uang tutup mulut kepada mantan bintang film porno sebelum pemilu 2016.
Tak hanya itu, mantan presiden 76 tahun itu menghadapi lusinan dakwaan dalam kasus itu, yang mengancam akan membatalkan pencalonan dirinya di Gedung Putih 2024.
Sementara itu, seperti disebutkan oleh sumber CNN, Trump juga mengaku tak bersalah atas 34 dakwaan lain. Hal ini disampaikan Trump usai mendengar dakwaan terhadapnya.
Untuk diketahui perkara ini melibatkan Trump, mantan bintang porno Stormy Daniels, dan pengacara Donald Trump kala itu yakni Michael Cohen. Peristiwa itu terjadi pada 2016, saat kampanye Pilpres AS yang akhirnya dimenangkan Trump.
Dilansir AFP, CNN, BBC, dan Reuters, saat itu Stormy Daniels menyatakan Trump selingkuh dengan dirinya. Padahal saat itu Trump sedang kampanye.
Baca juga: 5 Prediksi Stephen Hawking soal Kiamat Bumi |
Melihat hal itu, Trump tidak ingin pencapresan dirinya gagal gara-gara mantan bintang porno. Trump lantas membayar Stormy Daniels untuk diam, yakni dengan suap tutup mulut senilai USD 130.000 (Rp 1,98 M).
Duit USD 130.000 itu seharusnya untuk membayar pengacara Trump yakni Michael Cohen. Namun demikian, duit itu malah untuk 'menyumpal mulut' Stormy Daniels.
Akhirnya, Trump mengganti uang pembayaran untuk Cohen namun dengan catatan yang aneh: untuk biaya hukum. Padahal, itu untuk mengganti duit yang dulu, duit yang diberi ke Stormy Daniels.
Pembayaran itu juga dilakukan via perusahaan cangkang. Belakangan, Cohen mengaku bersalah soal UU Pendanaan Kampanye Federal karena dia tidak melaporkannya dalam kampanye 2016.
(dpe/fat)