Polisi mengamankan 22 pesilat yang terlibat tawuran di Jalan Pelemwatu, Menganti, Gresik. Satu di antaranya membawa senjata tajam (sajam) jenis pisau gunung ditahan.
"Semua (22 pesilat) itu dari dua perguruan silat yang berbeda. Satu diantaranya membawa sajam (senjata tajam) jenis pisau gunung," kata Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldhini Prima Wirdan, kepada detikJatim, Minggu (2/4/2023).
Aldhino mengatakan satu pesilat yang membawa sajam tersebut berinisial AP (19), warga Gresik. Saat diamankan polisi, ia kedapatan membawa pisau tersebut yang disembunyikan di celananya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena membawa sajam, kita tahan dan dijerat dengan Undang-Undang darurat," tegas Aldhino.
Apalagi, pelaku sengaja membawa senjata tajam tersebut untuk digunakan tawuran. Sudah tentu sangat berpotensi melukai atau menimbulkan korban.
"Saya tegaskan lagi, untuk para pesilat atau gengster jangan berbuat onar atau membuar kerusuhan di Kota Santri. Kita tidak akan segan menindak secara hukum," tegas Aldhino.
Untuk puluhan pesilat lainnya, lanjut Aldhino, pihaknya akan memanggil orang tua dan memberikan pembinaan. Mereka bakal dikembalikan kepada orang tua masing-masing.
"Karena semua masih di bawah umur, nanti akan dipanggil orang tua untuk dilakukan pembinaan," tutup Aldhino.
Sebelumnya, dua perguruan silat terlibat tawuran di Jalan Pelemwatu, Menganti, Gresik. Mereka tawuran menjelang sahur Minggu (2/4/2023).
"Iya benar. Kejadiannya pukul 02.30 WIB. Mereka itu dari dua perguruan yang berbeda," kata Aldhino.
Aldhino menjelaskan sebelum melakukan tawuran, kedua perguruan ini saling menantang di media sosial. Karena terpancing emosi, kedua perguruan silat ini sepakat untuk melakukan perkelahian.
(abq/dte)