Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan robot trading ATG. Dari hasil pemeriksaan, Wahyu Kenzo mengaku menilap uang member mencapai Rp 1 triliun.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, penyidik telah melakukan pemeriksaan tambahan terhadap Wahyu Kenzo. Dalam pemeriksaan Wahyu Kenzo mengaku dana korban yang harus dikembalikan senilai Rp 700 miliar sampai Rp 1 triliun.
"Kalau menurut keterangan WK (Wahyu Kenzo) ada sekitar 700 miliar sampai Rp 1 triliun yang sebenarnya adalah kerugian dari korban yang harus dikembalikan," ungkap Budi, Sabtu (11/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, kata Budi , penyidik tidak langsung percaya begitu saja dengan keterangan Wahyu Kenzo. Penyidik masih terus menggali dan mencari bukti data lainnya.
"Kami masih lihat, kami tak boleh bicara di atas kertas, kami harus cari data, bagian keuangan akan kami mintai data," tegasnya.
Budi menuturkan, pihaknya juga masih memikirkan bagaimana nasib para korban robot trading ATG. Selain terus menjalankan proses hukum terhadap tersangka Wahyu Kenzo. Sebab, hal tersebut menyangkut rasa keadilan terhadap para korban.
"Kami juga memikirkan korban bagaimana untuk restitusi atau kompensasi kerugian yang perlu dipertanggungjawabkan oleh tersangka," ungkapnya.
"Ini perlu dipikirkan. Selain proses hukum, ada kewajiban tersangka dan PH-nya (penasehat hukum) untuk keluarga segera menyelesaikan withdraw kepada para korban. Ini untuk asas keadilan, harus dikembalikan seutuhnya atau sebagian," imbuh perwira polisi dengan tiga melati di pundak tersebut.
Polresta Malang Kota telah bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menelusuri aliran dana Wahyu Kenzo yang dikirim ribuan korban yang menjadi member robot trading ATG.
"Kami sudah mengirim surat Dirreskrimsus dan PPATK untuk aset yang bersangkutan di-tracing," tegas Budi Hermanto.
Sebelumnya Wahyu Kenzo disebut telah merugikan puluhan ribu korban sebesar Rp 9 triliun. Sebanyak 25 ribu member ATG itu berasal dari berbagai negar.
(abq/dte)