Tidak hanya terjadi pada Minggu (5/3) pagi, tawuran pesilat PSHT dengan IKSPI Kera Sakti di Ngawi juga terjadi pada Sabtu (4/3). Total korban akibat 2 kejadian tawuran itu menjadi 14 orang. Salah satu di antara korban yang mengalami luka di kepala adalah seorang purnawirawan TNI.
"Untuk kejadian memang dua lokasi dan untuk korban yang Purnawirawan TNI itu pada kejadian pertama di Kandangan," ujar KBO Reskrim Polres Ngawi Iptu Basuki Rahmat saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (6/3/2023).
Ya, peristiwa tawuran antarpesilat PSHT dengan IKSPI Kera Sakti itu terjadi 2 kali secara beruntun di 2 lokasi yang berbeda. Kalau pada Minggu kemarin tawuran terjadi di Jalan Raya Cepu Ngawi, pada Sabtu tawuran terjadi di Jalan Raya Kandangan, Kecamatan Ngawi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat tawuran antarpesilat di Jalan Raya Kandangan pada Sabtu sekitar pukul 10.30 WIB itu, purnawirawan TNI yang menjadi korban mengalami luka di kepalanya. Basuki mengatakan, luka di kepala itu dialami akibat sabetan sebuah benda saat korban berupaya melerai tawuran antarpesilat itu.
"Korban ini bermaksud melerai tapi malah terkena sabetan benda di kepalanya," Paar Basuki.
Basuki menambahkan bahwa selain seorang purnawirawan TNI, tawuran di Kandangan juga melukai seorang warga lainnya sehingga total ada dua korban yang terluka akibat peristiwa itu.
Ia pun menyimpulkan bahwa dari 2 kejadian tawuran antarpesilat di Ngawi yang terjadi pada Sabtu dan Minggu kemarin, total korban yang terluka menjadi 14 orang.
"Jadi, total ada 14 korban luka yang dilaporkan," kata Basuki.
Tidak hanya mengakibatkan 14 orang terluka, tawuran yang terjadi selama 2 hari berturut-turut sebelum dan sesudah acara pengesahan anggota baru IKSPI Kera Sakti di Caruban, Madiun itu juga menyebabkan 7 sepeda motor rusak. Bahkan dua di antara sepeda motor itu ludes diduga dibakar.
(dpe/fat)