Penyelidikan terkait peristiwa ledakan petasan di Dusun Sadeng Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar masih berlanjut. Hingga saat ini, ada sekitar 10 orang yang diperiksa sebagai saksi dalam peristiwa yang menewaskan empat orang itu.
"Sampai sekarang pengembangan penyelidikan kasus (ledakan petasan) masih pendalaman, terutama soal penelusuran kepemilikan bahan (petasan), sumbernya dari mana," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono di Mapolres Blitar Kota, Jumat (24/2/2023).
Argo menyebut polisi sudah memeriksa sekitar 10 orang sebagai saksi terkait peristiwa itu. Sejumlah saksi yang diperiksa tersebut berasal dari keluarga korban, warga sekitar dan perangkat desa setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saksi yang diperiksa sampai sekarang ada 10 orang. Termasuk saksi utama dari keluarga, ada dua orang kakak dari korban Arifin dan Widodo kami periksa," terangnya.
Penyidik juga sedang mendalami penyuplai bahan petasan dalam peristiwa itu. Menurutnya Argo, tidak mudah untuk mendapatkan bahan petasan. Sehingga polisi juga memetakan wilayah sesuai informasi dari masyarakat yang dimungkinkan terdapat banyak petasan.
"Penyuplai bahan (petasan) sedang didalami. Tentunya, untuk mendapatkan barang (bahan petasan) tidak mudah, mungkin ada yang lewat online atau mengambil dari kelompok-kelompok tertentu, ini menjadi PR kami," jelasnya.
Hingga saat ini, polisi memang masih belum melakukan penetapan tersangka dalam peristiwa ledakan dahsyat itu. Sebab, polisi masih menunggu pengumpulan bukti-bukti termasuk pemeriksaan saksi yang dilakukan penyidik.
"Penetapan tersangka tentunya melalui mekanisme gelar perkara, menunggu hasil penyidik. Yang jelas semua akan kami tindak lanjuti," tandas Argo.
Sebelumnya ledakan dahsyat dipicu petasan terjadi, Minggu (19/2/2023). Ledakan itu menyebabkan 4 orang tewas, salah satunya terdiri bapak dan 2 anaknya. Sedangkan korban luka mencapai 23 orang, salah satunya balita berusia 4 bulan. Dan 25 rumah rusak terdampak ledakan yang terdengar hingga radius 10 Km.
(abq/fat)