Tangis Keluarga Pecah Lihat Rekonstruksi Instruktur Senam Ngawi Bunuh Suami

Tangis Keluarga Pecah Lihat Rekonstruksi Instruktur Senam Ngawi Bunuh Suami

Sugeng Harianto - detikJatim
Rabu, 22 Feb 2023 15:15 WIB
Keluarga korban pembunuhan instruktur senam di Ngawi yang menangis
Isak tangis mewarnai rekonstruksi pembunuhan oleh instruktur senam di Ngawi (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)
Ngawi -

Isak tangis mewarnai rekonstruksi pembunuhan oleh instruktur senam di Ngawi, Anis Puji Lestari alias Hanis (35) pada suaminya Romdan (45). Kerabat Romdan yang hadir di rekonstruksi tersebut tak kuasa menahan tangis.

Rekonstruksi ini dilakukan di kediaman pelaku dan korban, tepatnya di Desa Sirigan, Kecamatan Paron, Ngawi.

"Ya Allah," ucap Yustin, kerabat Romdan sambil menangis di tengah kerumunan polisi ruang depan rumah, Rabu (22/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yustin merupakan istri dari Suroto, kakak Romdan. Semula, ia berdiri dan tampak lunglai. Kemudian tubuhnya lemas hingga roboh. Akhirnya, ia dipapah oleh kerabat. Yustin yang semula ikut ditunjuk polisi dalam rekonstruksi akhirnya digantikan oleh orang lain.

"Ganti yang lain saja. Kondisi tidak memungkinkan ini kerabat," ucap salah satu penyidik Sat Reskrim Polres Ngawi.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Suroto pernah melarang perangkat desa untuk melapor polisi atas insiden pembunuhan ini. Kerabat beralasan agar aib keluarga tidak beredar di berita.

Diketahui, dalam olah TKP tersebut pelaku memeragakan 19 adegan saat menghabisi nyawa suaminya sendiri. Setiap adegannya, tersangka tampak lesu menjelaskan perbuatannya.

Pantauan detikJatim, pelaku mengenakan baju oranye dengan penutup kepala tampak pasrah digelandang polisi wanita. Adegan demi adegan diselesaikan dalam rekonstruksi yang digelar sekitar satu jam.

Diberitakan sebelumnya, Romdan adalah petani warga Desa Sirigan, Paron, Ngawi. Istrinya Hanis (35) seorang instruktur senam. Romdan ditemukan tewas bersimbah di dalam kamar dengan luka di bagian kepala pada Sabtu (18/2) Subuh.

Hanis yang pertama kali menemukan suaminya tewas di kamar itu. Lantaran cukup banyak darah di sekitar jenazah suaminya, perempuan itu meminta bantuan keluarga, bukannya melaporkan kejadian itu ke polisi atau perangkat desa setempat.

Kades Sirigan Suyanto yang datang ke rumah itu sempat menyarankan agar keluarganya melapor ke polisi. Sebab, kematian Romdan dinilai tidak wajar. Namun, salah satu anggota keluarga yang merupakan kakak Romdan bernama Suroto menolaknya. Pria itu bahkan melarang Suyanto dan warga lain melapor ke polisi.

Keluarga yang tidak mau kematian Romdan diketahui polisi langsung memakamkan jenazah di TPU setempat pada pukul 10.00 WIB. Meski tidak ada laporan dari keluarga maupun dari perangkat desa, polisi tetap mendengar kasus itu. Hingga ekshumasi dilakukan karena keterangan istri Romdan tidak konsisten.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads