Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus pembunuhan perempuan bernama Parsi (52) yang ditemukan tewas di kosnya di Jalan Simo Gunung Barat Tol Sukomanunggal. Polisi telah memeriksa sejumlah saksi.
"Terkait perkembangan penemuan mayat kemarin, kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap 6 saksi. Tiga di antaranya dari pihak keluarga yaitu suami dan dua orang anaknya. Kemudian 3 saksi dari tetangganya," kata Kasi Humas Polrestabes Surabaya Kompol M Fakih, Jumat (3/2/2023).
Fakih mengatakan pihaknya masih berupaya keras untuk mengungkap siapa pelaku yang membuat korban tewas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami masih berusaha mencari saksi-saksi yang lain untuk memperkuat agar bisa menemukan pelaku," ungkap Fakih.
Polisi juga masih berupaya mencari CCTV di sekitar kejadian, yang dimungkinkan bisa membantu proses penyelidikan kasus dugaan pembunuhan itu.
"Kemudian kami juga melakukan pencarian CCTV yang berada di sekitar tempat kejadian perkara," tandas Fakih.
Sebelumnya, Pasri (52) ditemukan tewas bersimbah darah oleh suaminya di kamar kosnya. Polisi korban diduga merupakan korban pembunuhan setelah dilakukan pemeriksaan.
"Korban ditemukan dalam kondisi tergeletak di bawah menggunakan pakaian tidur. Ditemukan sekitar pukul 15.30 WIB," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana kepada detikJatim, Kamis (2/2/2023).
Dari hasil olah TKP yang dilakukan oleh tim Inafis dan Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, ditemukan luka di bagian leher. Luka itu yakni tusukan di leher.
"Dari hasil olah TKP ditemukan empat bekas sayatan di baju korban. Terus ditemukan tiga luka tusuk di bagian leher korban. Dan bagian belakangnya ada dua luka terbuka lebar. Kemudian luka memar di mata kanan dan kiri korban. Itu hasil olah TKP dan keterangan para saksi," ungkap Mirzal.
Dari hasil penyelidikan itu, lanjut Mirzal, korban diduga mengalami penganiayaan berat sebelum dibunuh. Sedangkan motif dan pelakunya kini tengah diselidiki.
"Diduga ada penganiayaan berat terhadap korban ini. Motifnya masih didalami dalam penyelidikan Unit Resmob," tandas Mirzal.
(dnp/iwd)