Serangan ulat bulu di SMAN Puri, Kabupaten Mojokerto membuat siswa mengalami gatal-gatal dan panas di tubuh mereka. Pihak sekolah pun terpaksa menerapkan pembelajaran daring bagi 15 kelas X dan XII.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMAN Puri Purwoko Hadi Wasito mengatakan serangan ulat bulu terjadi sejak Rabu (25/1) siang. Ratusan ulat hinggap di dinding luar, gorden dan kaca nako ruang kelas X 1-4. Setiap kelas ditempati 36 siswa.
Bulu-bulu ulat tersebut lantas bertebaran mengenai para siswa yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM). Sehingga ratusan siswa di 4 ruang kelas tersebut mengalami gatal-gatal campur panas dan ruam-ruam merah di kulit.
"Yang terdampak 80 persen siswa di 4 kelas tersebut. Sampai minyak kayu putih dan bedak Herocyn di UKS habis. Maka kami pulangkan semua siswa 4 kelas itu sekitar jam 1 siang. Seharusnya jam pulang siswa 15.15 WIB," kata Purwoko kepada detikJatim di lokasi, Kamis (26/1/2023).
![]() |
Insiden ini memaksa pihak SMAN 1 Puri melakukan evaluasi sejak kemarin malam sampai dini hari tadi. Ternyata banyak ruang kelas yang sudah dimasuki ulat bulu. Ratusan ulat menempel di dinding dalam, kaca nako dan dinding luar kelas.
Ulat bulu rupanya berasal dari pohon mangga yang ditanam berbaris di depan ruang kelas X 1-8 atau di belakang barisan ruang kelas XII IPA 1-7. "Asal ulat dari pohon mangga di depan ruang kelas," terang Purwoko.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, lanjut Purwoko, maka hari ini SMAN Puri melarang ratusan siswa di 15 kelas masuk sekolah. Para siswa kelas X 1-8 dan kelas XII IPA 1-7 mengikuti KBM secara daring. Karena 15 ruang kelas itu berdekatan dengan barisan pohon mangga yang menjadi sarang ulat bulu.
Setiap kelas berisi 33-36 siswa. Salah satu SMA favorit di Kabupaten Mojokerto ini mempunyai 36 ruang kelas. Kelas X, XI dan XII masing-masing mempunyai 12 ruang kelas.
"Kami tidak bisa menjamin kalau di meja-meja siswa tidak ada bulu dari ulat yang bertebaran. Maka kami putuskan siswa kelas-kelas di sisi selatan belajar daring," jelasnya.
Penanganan terhadap ulat bulu yang banyak hidup di barisan pohon mangga di sekolah ini dilakukan sejak 2 pekan lalu. Pihak sekolah rutin menyemprotkan cairan insektisida ke pohon-pohon tersebut. Namun, upaya itu tak mampu mengatasi serangan ulat bulu.
"Kami lanjutkan penyemprotan pagi tadi. Siang tadi pukul 11.30-13.00 WIB, Damkar dan BPBD datang melakukan penyemprotan menggunakan truk damkar," ungkapnya.
Pantauan detikJatim di lokasi, ratusan ulat bulu sudah banyak yang mati di bawah barisan pohon mangga SMAN Puri. Namun, orang yang baru beberapa menit di lokasi sudah merasakan gatal-gatal dan sensasi panas. Selain itu, juga muncul bentol-bentol di kulit tangan.
Menurut Purwoko, evaluasi akan kembali dilakukan malam nanti. "Bila sudah kelihatan tidak berdampak, kalau sudah aman, besok kami minta siswa masuk. Kalau masih rawan, besok kami daringkan lagi," ujarnya.
Ia menambahkan pohon-pohon mangga di sekitar ruang kelas SMAN Puri ternyata setiap tahun menjadi sarang ulat bulu. Tepatnya ketika musim pancaroba seperti saat ini. Namun, tahun-tahun sebelumnya tidak sampai berdampak ke para siswa.
"Treatment setiap tahun kami lakukan penyemprotan, alhamdulillah tidak sampai kena siswa. Kalau tahun ini kami menyebutnya kejadian luar biasa," tandasnya.
Simak Video "Hii.. Teror Ulat Bulu Serang Rumah Warga di Kudus"
[Gambas:Video 20detik]
(abq/iwd)