Komplotan curanmor yang telah beraksi di 15 titik di Surabaya diringkus polisi. Dua tersangka terpaksa ditembak kakinya karena mencoba kabur saat ditangkap.
Ketiga tersangka yakni Aris (27), Arifin (34), dan Ismail (23) mereka merupakan warga Surabaya. Kapolsek Simokerto Kompol Dwi Nugroho mengatakan ketiga tersangka ditangkap beberapa hari lalu.
"Ada 15 TKP, delapan di antaranya berada di luar wilayah Polsek Simokerto," kata Dwi Nugroho saat rilis di Polsek Simokerto, Selasa(17/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwi menjelaskan saat beraksi mereka selalu berbagai tugas seperti sebagai ojek online (ojol) untuk mencari sasaran, joki dan eksekutor.
"Tersangka Aris dia menyamar sebagai driver ojek online, selanjutnya Arifin dan Ismail, mereka yang menentukan lokasi sasaran. Sedang tersangka Ismail sebagai otak kejahatan sekaligus sebagai eksekutor dengan menggunakan berbagai kunci di sini," ungkap Dwi Nugroho.
Setelah berhasil mencuri kendaraan bermotor, mereka lalu menjual ke penadah yang saat ini tengah diburu petugas. Motor hasil kejahatan itu dijual mulai Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta.
Dari hasil pengembangan petugas, sebelum melancarkan aksinya mereka selalu mengonsumsi sabu. Ketiganya juga merupakan residivis yang baru saja keluar dari tahanan.
Saat mencuri motor, ketiganya hanya membutuhkan waktu 3 hingga 4 detik saja. Sedangkan hasil dari kejahatannya biasanya dipakai untuk membeli narkoba dan minuman keras.
(abq/iwd)