Praktik Dukun Gadungan Modus Gandakan Uang di Gresik Terbongkar

Praktik Dukun Gadungan Modus Gandakan Uang di Gresik Terbongkar

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Rabu, 11 Jan 2023 16:02 WIB
Rumah kontrakan dukun palsu pengganda uang di Gresik usai digrebek polisi.
Rumah kontrakan dukun palsu pengganda uang di Gresik usai digrebek polisi. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Aksi dukun gadungan yang melakukan penipuan bermodus penggandaan uang di Gresik terbongkar. Sat Reskrim Polres Gresik menggerebek lokasi praktik perdukunan palsu itu di Perumahan Grand Verona Regency Blok F7, Gresik.

Saat penggerebekan itu polisi mengamankan dukun pengganda uang berinisial MY (43). Pria asal Menganti, Gresik itu disebut sudah melakukan praktik perdukunan selama 1 tahun.

"Dari pemeriksaan awal, sudah menjalankan penipuan dengan modus gandakan uang selama satu tahun," kata Kanit Tipidek Sat Reskrim Polres Gresik Ipda Luthfi Hadi kepada detikJatim, Rabu (11/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadi menjelaskan kasus itu terbongkar setelah polisi menerima laporan dari salah satu pengikut MY yang sudah mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Dari laporan itu polisi melakukan penyelidikan hingga menggerebek rumah kontrakan MY di Perum Grand Verona Regency.

"Salah satu pengikut pelaku ini baru sadar jika menjadi korban penipuan. Korban sudah memberikan uang kepada pelaku sebesar Rp 565 Juta," jelas Hadi.

ADVERTISEMENT

Hadi menambahkan bahwa uang itu diserahkan oleh korban kepada NY sebanyak dua kali. Pada Juli, Korban memberikan uang sebesar Rp 65 Juta. Sisanya Rp 500 juta diberikan pada bulan Agustus 2022 lalu.

"Korban ini dijanjikan pelaku uangnya akan digandakan menjadi Rp 3,9 miliar," imbuhnya.

Sementara itu, Irwan salah satu tetangga pelaku mengatakan jika selama ini warga mengira MY membuka pengobatan alternatif.

"Dulu pertama tinggal disini ngakunya tukang pijat. Terus lama-lama katanya pengobatan alternatif," kata Irwan.

Irwan menambahkan, selama ini memang banyak orang bertamu ke rumahnya. Bahkan, kadang-kadang warga harus menegur karena banyak mobil milik tamunya yang parkir dan mengganggu warga sekitar.

"Sampai sering diingatkan warga kalau bertamu itu ada aturannya. Pas ditegur baru orang-orang itu pergi. Biasanya malam atau menjelang subuh banyak yang datang," tukas Irwan.




(dpe/dte)


Hide Ads