Siswi SMP Gresik yang Dihamili Ayah Tiri Alami Trauma Berat

Siswi SMP Gresik yang Dihamili Ayah Tiri Alami Trauma Berat

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Rabu, 04 Jan 2023 18:38 WIB
Ilustrasi Pemerkosaan Anak
Ilustrasi kekerasan seksual kepada anak. (Foto: Zaki Alfarabi / detikcom)
Gresik -

Polisi masih menangani kasus pemerkosaan terhadap siswi SMP hingga hamil. Korban yang masih duduk dibangku kelas 3 SMP itu sudah dipastikan dihamili oleh ayah tirinya. Kini korban mengalami trauma berat.

"Korban masih mengalami trauma berat," kata Kanit PPA Sat Reskrim Polres Gresik Ipda Hepi, kepada detikJatim, Rabu (4/1/2022).

Hepi menjelaskan saat ini tim psikologi dari Pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak (PPTPPA) sedang mendampingi korban. Salah satunya agar korban mau mengaku siapa pelaku yang memerkosanya hingga hamil dan mendorongnya untuk melakukan pelaporan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena korban masih trauma makanya belum mengatakan siapa pelakunya. Tapi sudah didampingi tim psikologi, kami akan tanyakan perlahan-lahan," jelas Hepi.

Hepi tak menampik jika selama ini orang tua korban menutupi kehamilan siswi SMP itu. Sebab, saat ini usia kandungan korban sudah memasuki 9 bulan. "Korban hamil 9 bulan. Kami nggak tau kenapa (ibu korban) nggak mau laporan. Mungkin malu, karena aib keluarga," tandas Hepi.

ADVERTISEMENT

Telah dipastikan bahwa pelaku pemerkosaan terhadap siswi SMP di Benjeng, Gresik akhirnya tak lain adalah ayah tiri korban berinisial AG (58). Informasi yang dihimpun detikJatim, ayah tiri korban menikahi ibunya sejak 2016 silam secara siri.

Sejak April 2022 lalu AG mulai melakukan aksi bejatnya memerkosa anak tirinya itu ketika istrinya sedang tidak berada di rumah. Dalihnya, AG melakukan perbuatan bejat itu cuma dua kali.

"Katanya dua kali sejak april 2022 lalu," kata Hepi.

"Semenjak ibunya tau itu, dia (AG) semakin menjadi. Bahkan secara terang-terangan menyetubuhi anaknya," sambungnya Hepi.

Meski sudah ada titik terang Hepi mengaku polisi masih kesulitan memeriksa lebih lanjut pelaku. Sebab, pihaknya masih menunggu laporan resmi dari keluarga maupun warga yang melakukan penggerebekan.

"Ini ibu korban nggak mau laporan karena malu. Bahkan korban juga belum bisa diajak bicara banyak. Bahkan kepala desa dan warga yang menangkap ayah tiri korban tidak ada yang mau membuat laporan, kami kesulitan untuk melakukan pemeriksaan," tambah Hepi.

Ikuti berita menarik lainnya di Google News.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads