.webp)
"Jadi korban ini sedang memakai kaos perguruan silat. Mengetahui itu, mereka pun mendatangi korban," kata Kapolres Gresik AKBP Muhammad Nur Azis kepada detikJatim, Kamis (17/11/2022).
Azis menambahkan setelah mendatangi korban, para pelaku menginterogasi korban yang memakai kaos tersebut. Korban pun mengaku jika bukan anggota peguruan silat di kaos yang ia gunakan tersebut.
"Karena para pelaku merasa dibohongi, korban beberapa kali dipukul menggunakan tangan kosong. Namun, korban masih tetap mengatakan jika bukan anggota perguruan silat," tambah Azis.
Azis menjelaskan karena bukan dari anggota perguruan silat, para pelaku pun meluapkan kekesalannya terhadap korban. Korban dipukul di bagian kelopak mata, kepala, hingga beberapa bagian tubuhnya.
"Karena kesal dan di bawah pengaruh miras, para pelaku pun mengeroyok korban. Bahkan korban dicekik dan mengalami pendarahan di bagian otaknya," tambah Azis.
Hingga kini, lanjut Azis, pihaknya masih memburu kelima pelaku lainnya yang sedang melarikan diri. Azis juga mengingatkan kepada perguruan silat lainnya agar tidak melakukan perbuatan melanggar hukum atau pihaknya akan melakukan tindakan tegas terukur.
"Kepada lima pelaku lainnya, saya ingatkan untuk menyerahkan diri. Atau kita akan melakukan tindakan tegas terukur jika melawan petugas. Dan untuk perguruan silat lainnya jangan sampai melanggar hukum, karena kita hidup di negara hukum," tutup Azis.
Diberitakan sebelumnya, Eko ditemukan tewas di Pasar Gadung Gresik, Selasa (15/11) malam. Mayat Eko pertama kali ditemukan oleh Sukisno (57), salah satu pedagang sayur yang berada di depan ruko. Saat ditemukan, terdapat luka lebam di kedua mata korban.
Polisi yang melakukan penyelidikan memastikan Eko tewas karena dikeroyok. Penyelidikan lanjutan membuahkan hasil dengan menangkap dua orang yang mengeroyok Eko. Mereka adalah anggota perguruan silat. Sementara lima pelaku lainnya masih diburu.
(dpe/iwd)
