Zainul Arifin, paman korban membenarkan telah melaporkan pemerkosaan terhadap keponakannya itu. Namun hingga saat ini belum ada perkembangannya.
Menurut Zainul, pihak keluarga korban sebenarnya telah menangkap dua pemuda yang diduga menjadi pelaku pemerkosaan. Namun warga dan keluarga memilih melepas dan melaporkan ke polisi.
Dikatakan Zainul, seharusnya polisi sudah berhasil menangkapnya. Karena para terduga pelaku merupakan warga setempat juga.
"Minggu kemarin kami langsung laporkan ke Polres Sampang. Tapi sampai saat ini belum ada yang ditangkap," kata Zainul kepada detikJatim, Senin (31/10/2022).
"Pelaku ada 9 orang, dan itu orang-orang sekitar semua" imbuhnya Zainul.
Zainal mengatakan kasus ini sudah dilaporkan ke Polsek Robatal pada Minggu (23/10) dan korban divisum pada Senin (24/10). Namun hasil visum negatif.
Kemudian kasus ini dilaporkan ke Polres Sampang pada kamis (27/10) dan korban divisum pada hari itu dengan hasil positif. Namun hingga saat ini polisi belum menangkap pelaku.
Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Iwan Nugraha membenarkan adanya pelaporan kekerasan seksual tersebut. Pihaknya sudah melakukan identifikasi terkait kasus ini.
"Untuk laporannya sudah masuk, kalau umur pelaku sudah dewasa. Tapi memang belum ketangkap pelakunya, " kata Iwan.
Sebelumnya, seorang anak berusia 13 tahun di Kecamatan Robatal, Sampang. Ia menjadi korban pemerkosaan.
Zainul Arifin, paman korban mengungkapkan keponakannya diperkosa ramai-ramai oleh 9 orang dewasa. Termasuk di antaranya pacar korban sendiri. L
"Pengakuannya ke saya, ada sembilan orang yang memperkosanya, satu diantaranya merupakan pacar korban," kata Zainul kepada detikJatim, Senin (31/10/2022).
(abq/iwd)