Rumah salah satu staf pengamanan Lapas Klas I Lowokwaru, Kota Malang Abdul Aziz dilempar bom pada Senin (24/10/2022). Peristiwa itu menjadi perbincangan khalayak ramai, termasuk petugas di dalam lapas.
Petugas kepolisian saat ini tengah melakukan pendalaman terkait aksi pelemparan bom tersebut. Meski telah ditangani kepolisian bukan berarti kasus serupa tidak akan terjadi lagi.
Kepala Lapas (Kalapas) Heri Azhari meminta kepada anggotanya, terutama korban, agar lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas di luar lapas. Sebab, potensi terjadinya hal serupa masih ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah menginformasikan waspada dan hati-hati saat ada di luar. Soalnya apa yang dilakukan di dalam (lapas) terkadang berisiko. Semoga kejadian ini menjadi yang pertama dan terakhir," ujar Heri, Minggu (30/10/2022).
Menurutnya, korban adalah sosok yang pendiam. Heri pun menyatakan bahwa teror bom itu diduga berkaitan dengan upaya penggagalan peredaran narkoba di dalam lapas Klas I Lowokwaru, Kota Malang.
"Kalau kami hanya membaca tersirat, apa yang kami lakukan bersih-bersih (narkoba di) lapas. Tapi itu bisa jadi iya, bisa jadi tidak. Kemungkinan bisa hal (permasalahan) pribadi tapi masih 50:50, tetapi saya berpikir lebih banyak dinas bersih-bersih," kata Heri.
Pihaknya kini hanya bisa menyerahkan segala penanganan kasus itu kepada pihak kepolisian. Heri berharap pelaku pelempar bom itu bisa segera ditangkap dan diproses sesuai ketentuan hukum.
"Semoga pelaku ini bisa segera tertangkap. Petugas kepolisian juga melakukan pengawasan terus, harapannya anggota lapas bisa lebih tenang saat ini," tandasnya.
(M Bagus Ibrahim/iwd)