Dalam persidangan, Bangkit mengaku truknya ia parkir pada Sabtu (6/8) malam. Dua hari berselang, tepatnya pada Senin (8/8) pagi, truk trailer merek Nissan bernopol L 9829 UQ hilang saat diparkir di SPBU Pertamina 54.601.95 Jalan Jakarta, Surabaya raib.
"Saya tahunya pagi pak, itu (truk) kan diparkir di pom dan kunci di bawa supir semua. Sabtu (6/8) saya parkir dan Senin (8/8) baru ketahuan, ketemu di hari Selasa (9/8) malam," kata Bangkit saat sidang teleconference di Ruang Garuda, PN Surabaya. Selasa (25/10/2022).
Mengetahui truknya dicuri, ia dan kakaknya yang berdinas di Polsek Sawahan Surabaya berinisiatif untuk mencari keberadaan truk melalui CCTV. Bahkan, ia sempat menginterogasi sendiri pengemudinya, Sunaryo.
Namun, Bangkit mengaku emosi lantaran kunci truk yang seharusnya dibawa, justru masih menancap di rumah kunci truk miliknya. Alhasil, truk yang kerap digunakan untuk mengantar beragam barang logistik dan kayu itu raib.
"Sunaryo kan parkir dan pulang, rumahnya lumayan dekat, kurang 3 kilometer (dari lokasi), nah ternyata kuncinya nyantol," ujarnya.
Namun, upaya pencarian yang dilakukannya sendiri sia-sia.
Lalu, ia melaporkan kejadian tersebut ke detikJatim. Setelah di blow up, Bangkit dan saudaranya menuju ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk melaporkan kejadian pencurian itu.
Keesokan harinya, pada Selasa (9/10), Bangkit senang bukan kepayang. Sebab, ia diberitahu polisi truk miliknya telah diketahui keberadaannya. Seketika itu pula, ia ikut mendatangi ke lokasi bersama beberapa petugas kepolisian berseragam preman.
"Ketemu truknya di daerah sebelum di Stadion GBT Surabaya," tuturnya.
Setibanya di lokasi, Bangkit langsung membenarkan truk yang ia lihat di sebuah alang-alang adalah miliknya. Lalu, ia dan petugas menemukan 2 terduga pelaku. Sontak, keduanya lari berhamburan.
Namun, ia tertegun ketika melihat beberapa part truknya sudah dimutilasi. Bahkan, kaca sisi depan truk pecah.
"Sebelumnya, saya sempat lapor ke media dan polisi. Saat ketemu, saya lihat ban truk saya diambil, total ada 9, lalu kunci truk," katanya.
Akibat ulah Awi dan rekannya, ia mengaku merugi hingga puluhan juta rupiah. Bahkan, tak bisa bekerja selama sepekan lebih
"Kerugian Rp 30 sampai Rp 40 juta," ujar dia.
(dpe/iwd)