Penunjukan Irjen Teddy Minahasa sebagai Kapolda Jatim gagal karena kasus narkoba yang menyeretnya. Padahal teman-temannya di SMP 1 Pasuruan telah cukur gundul sebagai tanda syukur.
Penunjukan Teddy sebagai Kapolda Jatim menggantikan Irjen Nico Afinta tertuang dalam dalam Surat Telegram Nomor ST/2134/X/KEP/2022. Sedangkan Nico akan dimutasi menjadi menjadi Sahlisosbud Kapolri.
Penunjukan ini disambut gembira oleh teman-teman sekolah Teddy di Pasuruan yang tergabung di grup WhatsApp. Maklum, Teddy merupakan alumnus SMP Pasuruan. Grup tersebut berisi teman-teman sekolah dan kolega bisnis Teddy di Pasuruan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedekatan Teddy dengan Jawa Timur telah terjalin sebelum ia ditetapkan sebagai kapolda. Walaupun lahir di Manado pada 23 November 1970, Teddy justru tumbuh besar di Pasuruan, Jawa Timur.
Di Pasuruan, ia menjalani pendidikan di SMPN 1 Pasuruan (1984-1987) dan SMAN 3 Pasuruan. Setelah itu, Teddy keluar dari kota tersebut untuk masuk Akademi Kepolisian dan lulus pada 1993.
Salah satu anggota grup akhirnya mengusulkan untuk mengadakan syukuran dengan cukur gundul. Teddy, yang juga berada di dalam grup itu hanya membalasnya dengan emotikon tertawa.
"Wah, enak iki. Bapak tambah cedek, tambah sering kumpul, sering-sering dijak Pak Teddy nglencer. Ayo, mene cukur gundul," ucap salah satu orang di grup tersebut seperti dilansir dari detikX, Minggu (23/10/2022).
Akhirnya teman SMP Teddy ramai-ramai mencukur gundul rambutnya di salah satu rumah di Jalan Raden Patah, Panggungrejo, Kota Pasuruan, Selasa, 11 Oktober 2022. Menurut salah satu kolega bisnisnya, penugasan Teddy di Jawa Timur diharapkan makin memperlancar hubungan dengan para rekan dan berbagai bisnisnya.
Selanjutnya isi pesan WhatsApp Irjen Teddy
Dua hari setelah itu, Kamis, 13 Oktober, malam, Teddy tiba-tiba mengirim sebuah pesan di grup tersebut. Dalam pesan yang ditulis Teddy di grup WhatsApp itu, Teddy berujar tidak sejahat dan seburuk yang dituduhkan.
"Saya tidak sejahat dan seburuk yang mereka tuduhkan," tulis Teddy dalam grup WhatsApp.
Membaca pesan itu, sebagian teman-teman Teddy mengaku bingung apa maksud pesan tersebut. Mereka baru paham keesokan harinya bahwa Teddy dikabarkan ditangkap karena kasus narkoba.
Baca juga: Tajir Melintir Eks Ajudan |
"Kami tidak paham yang dimaksud waktu itu apa dan mereka itu siapa. Eh, besoknya mbledos (meledak) kasus itu," ujar salah satu rekan bisnis Teddy.
Dikabarkan, pada Jumat, 14 Oktober, pagi, Teddy ditangkap oleh Divisi Propam terkait penyalahgunaan barang bukti dan jual-beli narkoba. Penangkapan tersebut bertepatan dengan pertemuan Presiden Jokowi dengan para pejabat tinggi Polri di Jakarta.
Pada Jumat (14/10), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kemudian menggelar jumpa pers dan membenarkan kasus yang menjerat Teddy. Ia juga mengumumkan bahwa TR penunjukan sebagai Kapolda Jatim dibatalkan.
"Terkait dengan posisi Irjenpol TM yang kemarin baru saja kita keluarkan TR untuk mengisi Polda Jatim, hari ini saya akan keluarkan TR pembatalan," kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat konpers, Jumat (14/10/2022).
Dengan demikian, Teddy batal menjadi Kapolda Jatim bahkan belum sempat serah terima jabatan atau dilantik. Tak lama, kapolri kemudian mengeluarkan TR nomor ST/2223/X/KEP./2022. Dalam isinya salah satunya menunjuk Irjen Toni Harmanto sebagai pengganti Teddy.