Seorang anggota BPBD Surabaya menjadi korban pencurian smartphone. Namun, ia mencari, menangkap, hingga menyerahkan terduga pelakunya sendiri ke polisi.
Korban adalah seorang personel BPBD Surabaya, Crishtarda Nugraha. Sekretaris BPBD Surabaya Ridwan Mubarun mengatakan, anak buahnya menjadi korban pencurian smartphone pada Jumat (21/10).
"Kejadiannya Jumat kemarin pas lagi jaga di Pos Bulak, Surabaya," kata Ridwan kepada detikJatim, Sabtu (22/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ridwan menyebut, anak buahnya menjadi korban pencurian ketika sedang menjaga wilayahnya. Saat berbincang dengan warga dan rekan seprofesinya, ia meninggalkan smartphone miliknya di pos penjagaan.
Saat itu, gawai Chrish sedang dicas di pos. Namun, ia tak mengetahui ada seorang lelaki yang mengincar ponselnya.
"Awalnya dia (terduga pelaku) ambil ponselnya (Chrish)," ujarnya.
Namun, Chrish dan rekannya tak curiga. Lalu, gerak-gerik terduga pelaku mulai dicurigai ketika mendekati motor miliknya.
Sebab, kala itu helm dan motor yang diparkir hendak digondol. Namun, terlebih dulu dipergoki. Spontan, lelaki itu melarikan diri.
Chrish yang turut memergoki merasa lega, aksi pencurian dapat digagalkan, meski masih dalam upaya. Namun, ia tertegun dan bingung saat kembali ke pos penjagaan.
"Nah, pas balik ke pos, dia (Chrish) bingung, HP-nya nggak ada," kata Chrish.
Seketika itu, ia bertanya kepada semua orang yang ada di sekitarnya. Tak lama, ia baru menyadari bila ponselnya telah raib dibawa pria yang gagal mencuri motor itu.
Chrish berusaha tenang, lalu meminjam gawai rekannya. Selanjutnya, ia mulai melacak keberadaan ponsel miliknya melalui aplikasi khusus dan sistem serta keamanan tertaut yang masih tersemat di gawainya.
"HP-nya kan IPhone, lalu dia cari lokasinya melalui ICloud. Nggak lama kok, langsung ketemu lokasi sama siapa orang yang bawa," katanya.
Saat terlacak, gawai Chrish berada di kawasan Jembatan Petekan, Surabaya. Seketika itu pula, ia menuju lokasi bersama rekan BPBD Surabaya lainnya.
Di lokasi, ia langsung bertemu dengan terduga pelaku. Dugaan dan kecurigaan Chrish tak terbantahkan, rupanya lelaki yang memegang gawainya adalah pencuri motor yang gagal beraksi itu.
"Nah, pas di lokasi, baru ketahuan yang membawa HP-nya adalah orang yang mau mencuri motor sama helm di dekat Pos Bulak tapi gagal," ujar dia.
Meski emosi, Chrish dan beberapa rekannya enggan main hakim sendiri. Ia langsung membawa pria itu ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
Setelah itu, Chrish menyerahkan barang bukti dan terduga pelaku ke penyidik.
"Langsung dibawa ke polisi, untuk sementara HP-nya digunakan sebagai BB (barang bukti)," tutur dia.
Ridwan pun mengapresiasi langkah dan upaya anggotanya. Sebab, Chrish bisa mencari, mengamankan, hingga tak main hakim sendiri pada pencuri ponselnya.
"Tentu, kami apresiasi langkah dan upaya yang bersangkutan (Chrish)," kata Ridwan.
Ridwan menegaskan, pihaknya tak sekadar memberikan sanksi bagi yang salah atau melanggar tugas maupun pidana. Namun, juga memberikan penghargaan pada anggotanya yang dinilai menjalankan tugasnya dengan baik.
Pihaknya akan memberikan penghargaan usai penanganan perkara pencurian Chrish rampung.
"Setelah proses hukumnya selesai, tentu akan kami berikan penghargaan," ujarnya.
(hil/dte)