Tetangga dan rekan kerja tak percaya S ditangkap oleh Densus 88. Mereka tak menyangka S merupakan terduga teroris.
Karena dalam kesehariannya, tak ada indikasi yang mengarah jika S masuk dalam jaringan teroris.
"Terus terang saya terkejut mendengar informasi ini, padahal setahu saya orangnya sangat baik dan nggak pernah neko-neko," ujar tetangga S, H Mukit (62 ) kepada detikJatim Senin (17/ 10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
H Rohadi, Ketua RT tempat S tinggal mengatakan dirinya belum begitu lama mengenal S. Rohadi menyebut S merupakan warga Ambat Pamekasan meski sudah tinggal hampir empat tahun di Jalan Merapi, Kelurahan Rongtengah, kota Sampang .
"S memang sudah lama tinggal di sini tapi belum warga sini, saya memang menjabat baru 6 bulanan, yang bersangkutan belum mengurus surat pindah," kata Rohadi
Rohadi juga mengaku tidak percaya dengan penangkapan S karena yang bersangkutan dinilainya biasa saja. "Saya tidak seberapa kenalnya sama S, tahunya itu kalau ke masjid selalu bawa anaknya," pungkas Rohadi.
Selain tetangga, rekan kerja sesama guru tempat S mengajar juga tak percaya jika teman mereka ditangkap Densus 88. SR, kepala sekolah tempat S mengajar mengatakan para guru tidak percaya dan merasa kehilangan guru yang selalu aktif tersebut. Untuk kasus ini SR menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum.
"Memang mulai hari Jumat kemarin tidak masuk, saya tanya ke istrinya katanya keluar tapi HP-nya ditinggal. Untuk mengisi kelas kosong, saya yang mengajar. tapi saya benar-benar tidak tahu, baru tahu tadi pagi, polisi dan TNI datang ke Sekolah," kata SR.
Di sekolah terlihat polisi memantau situasi dan kondisi sekolah. Dinas Pendidikan Sampang juga melakukan monitoring ke sekolah.
"Ini monitoring biasa kok, ini rutin kami lakukan untuk memonitar proses belajar mengajar, tidak ada kaitannya dengan penangkapan kemarin," Kata Mawardi, Kabid SD Dinas Pendidikan Sampang.
Mawardi mengakui proses belajar mengajar di SD tersebut berjalan lancar tidak ada kendala. " Sampean lihat sendiri, ngak ada kendala lancar lancar saja," pungkas Mawardi.
(dpe/iwd)