Pelajar Sidoarjo Dipukul-Ditendang Saat Ujian Silat karena Dianggap Tak Niat

Pelajar Sidoarjo Dipukul-Ditendang Saat Ujian Silat karena Dianggap Tak Niat

Suparno - detikJatim
Selasa, 20 Sep 2022 16:45 WIB
3 dari 4 tersangka penganiaya pelajar Sidoarjo saat ujian silat
3 dari 4 tersangka penganiaya pelajar Sidoarjo saat ujian silat. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Kasus tewasnya pelajar Sidoarjo usai mengikuti ujian kenaikan tingkat (UKT) di salah satu perguruan silat terungkap. Polisi mengamankan 4 terduga pelaku dan menetapkan mereka sebagai tersangka. Keempatnya diduga menganiaya korban dengan memukul dan menendang di punggung, dada, dan perut.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro saat mengungkap kasus ini di Mapolresta Sidoarjo menjabarkan motif para tersangka. Menurutnya, para pelaku sebagai tim penguji menganggap korban tidak serius saat mengikuti ujian kenaikan sabuk karena gerakannya banyak yang salah.

"Motif pelaku ini sebagai tim penguji melakukan tindakan berupa kekerasan fisik kepada korban karena menganggap korban tidak serius mengikuti ujian kenaikan sabuk pada perguruan pencak silat. Karena gerakannya banyak yang salah," ujar Kusumo, Selasa (20/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaku beberapa kali melakukan pukulan dan tendangan dengan berbagai cara karena menganggap korban tidak niat saat mengikuti ujian kenaikan sabuk itu. Padahal pada saat itu korban sudah mengeluhkan bahwa dirinya pusing dan sudah tidak kuat kepada para penguji.

Peristiwa itu terjadi saat UKT yang berlangsung pada Minggu (11/9) siang sekitar pukul 11.00 WIB di Jalan Lingkar Timur Sidoarjo. Saat itu ada sebanyak 56 siswa, termasuk korban, yang menjadi peserta ujian kenaikan sabuk. Ada 3 (tiga) pos yang harus diikuti yakni Pos 1 Senam, Pos 2 Jurus, dan Pos 3 Pasangan.

ADVERTISEMENT

"Sewaktu korban bersama 9 orang lain berada di Pos 3 pada materi pasangan ia mengeluh pusing dan tidak kuat kepada penguji. Melihat korban tidak serius mengikuti ujian dan sering salah saat melakukan gerakan ujian, kemungkinan pelaku melakukan pemukulan dan tendangan ke arah perut," ujarnya.

Pelaku yang menganggap korban tidak serius merasa jengkel dan sempat bertanya kepada korban. "Kamu niat apa enggak?" Korban pun menjawab, "nggih (ya) mas." Demikian seperti disampaikan oleh Kusumo saat konferensi pers. Pelaku pun menyuruh korban membungkuk, memukul punggungnya 2 kali.

"Selanjutnya para pelaku menyuruh korban posisi kuda-kuda dan tahan nafas, kembali memukul ke arah dada korban sebanyak 2 kali dengan lengan tangan kanan, dan memukul dengan cara swing ke arah perut dan dada sebanyak 2 kali, setelah itu menendang perut korban dengan kaki kanan, lalu pelaku pergi mengetes siswa yang lain," kata Kusumo.

Pelaku yang terus mengawasi gerakan ujian korban mengaku melihat korban tidak bersungguh-sungguh dalam ujian. Pelaku kembali menarik korban keluar barisan dan diberi hukuman kuda-kuda tengah dipukul 2 kali mengenai perut menggunakan tangan kanan, selanjutnya menyuruh korban masuk lagi ke dalam barisan.

Setelah beberapa kali pukulan dan tendangan itulah korban yang sempat memprotes tindakan para pelatih sekaligus penguji itu dengan perkataan umpatan akhirnya tumbang. Terakhir kali setelah ditendang korban akhirnya sempoyongan hingga jatuh telentang dan tidak sadarkan diri.

Meski korban sempat dilarikan ke RSUD Sidoarjo dan sempat menjalani perawatan secara medis, pada pukul 18.00 WIB korban dinyatakan meninggal. Atas kejadian itu orang tua korban melaporkan para pelaku yang diduga telah menyebabkan anaknya meninggal.




(dpe/iwd)


Hide Ads