Keluarga AM (17), santri yang tewas dianiaya akhirnya tidak melaporkan Ponpes Gontor, lokasi di mana korban dipukul dan ditendang seniornya hingga meninggal. Pihak keluarga yang diwakilkan kuasa hukumnya, Titis Rachmawati beralasan karena kurang dasar hukum jika dilaporkan ke polisi.
Titis mengaku, kasus ini terjadi karena kesalahpahaman dan kurangnya komunikasi antara pihak Ponpes Gontor dengan keluarga korban.
Titis bersama tim juga melihat seluruh kegiatan Ponpes hingga ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta bertemu dengan beberapa santri. Sambil melakukan pengamatan, Titis juga berkali-kali berkomunikasi dengan ibu AM di Palembang via telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah kita mengambil rekam medik dari pihak Rumah Sakit Yasyfin Darussalam Gontor otomatis kan itu wilayah mereka, jadi kita sowan ke sana," tutur Titis kepada wartawan, Kamis (15/9/2022) petang.
Menurut Titis, pihaknya akan mengedepankan jalur mediasi. "Jadi kita setelah komunikasi dengan klien kami di Palembang. Saat ini kita putuskan tidak akan melaporkan pihak ponpes karena menurut kami itu adalah suatu miss atau kesalahpahaman ibaratnya, komunikasi antara pihak keluarga dengan pihak ponpes gitu," terang Titis.
Sedangkan dua tersangka, saat ini sudah berada di jalur hukum dan diterapkan juga UU anak.
"Kita juga akan membantu, mereka adalah anak-anak yang masih punya masa depan," imbuh Titis.
Titis menambahkan selama kasus ini bergulir, pihak keluarga korban maupun dirinya belum pernah ke Ponpes Gontor. Alhasil, banyak miss komunikasi setelah disampaikan dan melihat fakta secara langsung.
"Maka kami yang justru merasa miss gitu, sebenarnya tidak ada hal-hal yang ditutupi dan tidak ada hal-hal yang membuat ponpes lalai," tandas Titis.
Disinggung soal surat kematian, lanjut Titis, menurut pihak Gontor, ketika dokter datang menerima kondisi jenazah korban kemudian membuat surat kematian untuk dibawa perjalanan jenazah ke Palembang. Dokter pun saat itu tidak melakukan visum.
"Jadi tidak ada niat si ponpes maupun rumah sakit untuk memanipulasi seperti itu," tukas Titis.
(fat/fat)