Tiga pelaku pembacokan MBA (18), siswa kelas 3 SMK Raden Patah, Mojosari, Mojokerto telah diringkus polisi. Penganiayaan ini ternyata dipicu ulah korban yang kerap merundung teman sekelasnya.
Kapolres Mojokerto AKBP Apip Ginanjar mengatakan kasus penganiayaan ini bermula dari perselisihan antara MBA dengan teman sekelasnya berinisial FBH (18). Menurutnya, korban kerap melakukan perundungan terhadap FBH. Keduanya sama-sama kelas 3 jurusan permesinan di SMK Raden Patah.
"Motifnya sakit hati atau balas dendam. Korban pernah berkelahi dengan FBH. Karena kalah berkelahi, akhirnya FBH setiap ketemu selalu diejek oleh korban," kata Apip kepada wartawan di Mapolres Mojokerto, Jalan Gajah Mada, Mojosari, Kamis (15/9/2022).
FBH lantas mengadukan perundungan yang kerap ia terima kepada 2 teman satu kampungnya. Yaitu berinisial MS (20) dan MRS (22). Mereka bertiga tinggal di desa yang sama di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.
"Sehingga FBH menyuruh dua rekannya itu. Ketika pulang sekolah, korban dibuntuti dua pelaku yang melakukan pembacokan," terang Apip.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Gondam Prienggondhani menambahkan MS berperan sebagai eksekutor. Yakni membacok korban menggunakan sebilah celurit. Sedangkan MRS membonceng MS dengan sepeda motor Honda Vario nopol S 2336 RG untuk mengejar korban.
"Untuk eksekutor tidak diberi upah, hanya spontanitas bentuk solidaritas terhadap rekannya si FBH. Mereka teman satu kampung," jelasnya.
Saat ini FBH, MS dan MRS ditahan di Rutan Polres Mojokerto. Ketiganya dijerat dengan pasal 170 KUHP subsider pasal 351 KUHP juncto pasal 55 dan 56 KUHP. Hukuman 7 tahun penjara sudah menanti mereka.
Pembacokan tersebut dialami MBA saat perjalanan pulang setelah mengikuti ujian pertengahan semester di SMK Raden Patah, Mojosari pada Rabu (14/9). Saat itu siswa kelas 3 jurusan permesinan ini berkendara seorang diri menggunakan sepeda motor Honda BeAT warna hitam nopol S 4243 QN.
Korban dibuntuti MRS dan MS yang berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Vario nopol S 2336 RG. Sampai di Jalan Airlangga, Kelurahan Kauman, Mojosari sekitar pukul 13.50 WIB, ia dibacok pelaku menggunakan sebilah celurit.
Sehingga pelajar asal Desa Tawangsari, Bangsal, Mojokerto ini menderita luka bacok di bahu kanan dengan 10 jahitan. Kedalaman lukanya 5-8 cm. Ia masih sempat berlari ke IGD RS Kartini untuk mendapatkan perawatan medis.
Kebetulan penganiayaan tersebut terjadi persis di sebelah utara rumah sakit itu.
Simak Video "Mojokerto Gempar, Ribuan Pesilat Serang Warga-Demo di Polres"
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/iwd)