Penyebab kematian mahasiswi Universitas Jember (Unej), Putri Pujiarti (20) usai diantar pulang teman prianya, masih menjadi misteri. Polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian warga Desa Wonorejo, Kencong, Jember itu.
Selain memintakan visum dan autopsi, polisi juga memeriksa sejumlah saksi. Sejauh ini, sudah ada 8 orang yang telah dimintai keterangan.
"Jumlah saksi yang kita periksa sebanyak 7 orang dan ditambah orang tua korban, jadi 8 orang," kata Kanit Pidana Umum Satreskrim Polres Jember Ipda Bagus Dwi Setyawan, Kamis (15/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagus enggan menjelaskan hasil pemeriksaan para saksi dengan alasan bukan untuk konsumsi publik. Namun dia menegaskan bahwa keterangan para saksi akan didalami secara intensif.
"Untuk sementara kami masih melakukan secara intensif kepada para saksi tersebut untuk mencari titik terang. Bagaimana kronologinya," tandas Bagus.
Seorang mahasiswi Universitas Jember (Unej) meninggal usai diantar pulang teman prianya dalam kondisi tak sadarkan diri. Mahasiswi itu adalah Putri Pujiarti (20) warga Desa Wonorejo, Kencong, Jember. Dia merupakan mahasiswi angkatan tahun 2021 FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) Prodi Kesekretariatan D3 Unej.
Peristiwa itu terjadi Sabtu (10/9). Awalnya, korban datang ke rumah kos temannya di Gang Kelinci Jalan Kalimantan sekitar pukul 10.45 WIB. Korban lalu minta diantar temannya tersebut ke depan Masjid Al-Hikmah yang berada di lingkugan kampus Unej. Korban mengaku hendak bertemu teman prianya di tempat itu.
Setelah korban bertemu teman prianya, si A kemudian meninggalkan mereka berdua. Si A kemudian pulang ke tempat kosnya di Jalan Kalimantan.
Sekitar pukul 13.32 WIB, teman pria korban mengantar pulang korban ke rumah kos si A. Saat itu, korban dibopong karena kondisinya tak sadarkan diri. Si teman pria ditanya mengapa korban tak sadarkan diri, tapi tidak dijawab dan pria itu pergi.
Dalam kondisi panik, A membawa korban ke Unit Medical Center (UMC) Unej dengan naik mobil yang sebelumnya dipesan lewat aplikasi online. Korban mendapat tindakan medis di UMC tapi tidak ada respons. Kemudian dari tindakan medis itu, oleh dokter korban dipastikan meninggal.
(iwd/iwd)