Sosok Dokter Berinisial MH yang Tandatangani Surat Kematian Santri Gontor

Sosok Dokter Berinisial MH yang Tandatangani Surat Kematian Santri Gontor

Charolin Pebrianti - detikJatim
Rabu, 14 Sep 2022 11:57 WIB
Gontor merupakan nama sebuah pondok di Ponorogo, yang sudah terkenal hingga ke banyak penjuru Tanah Air. Ternyata, Gontor juga nama sebuah desa.
Ilustrasi Ponpes Gontor (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Kematian santri Ponpes Gontor berinisial AM (17) masih hangat diperbincangkan. Saat itu, jenazah diserahkan pada pihak keluarga disertai surat keterangan kematian yang menerangkan AM meninggal karena sakit. Belakangan terungkap jika santri itu tewas karena dianiaya dua seniornya.

Surat kematian ini dikeluarkan RS Yasyfin Darussalam Gontor. Surat tersebut ditandatangani dokter berinisial MH. Siapa sosok MH?

detikjatim berusaha mencari informasi soal sosok MH di laman gontor.ac.id. Ada sebuah artikel yang memuat informasi soal sosok MH.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, tepatnya pada tanggal 18 Agustus 2022, seorang dokter bernama Mukhlas Hamidy bersama jajaran manajemen Yayasan RS Yasyfin Darussalam Gontor berkunjung ke Gontor Putri Kampus 1 di Mantingan, Ngawi, Jawa Timur. Dalam artikel itu, tertulis Mukhlas Hamidy tergabung dalam tim manajemen RS Yasyfin Darussalam Gontor. Ia menjabat sebagai Kabid Pelayanan.

Selain itu, Mukhlas Hamidy diketahui membuka praktik di kawasan Desa Gandu, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo. Ia juga bekerja di Puskesmas Sawoo dan RSU Darmayu.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, tempat praktik Mukhlas Hamidy ini berada satu kecamatan dengan Pondok Pesantren Gontor. Nama Mukhlas Hamidy juga tercantum dalam direktori anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Sementara, Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan pada dokter tersebut. Fokusnya saat ini yakni menyelesaikan kasus penganiayaan yang berujung hilangnya nyawa santri AM tersebut.

"Kita proses pemeriksaan salah dan tidaknya, nama dokter dan siapapun yang diperiksa kita juga rilis," papar Catur kepada wartawan, Rabu (14/9/2022).

Kisah pilu ibunda santri Ponpes Gontor cari kepastian penyebab anaknya, baca halaman selanjutnya!

Catur menambahkan, pihaknya tak ingin terburu-buru dalam mengungkap keterlibatan dokter tersebut. Ia menyebut penyidikan kasus ini harus tetap sesuai tahapan.

"Kami sudah periksa juga staf pengasuhan dan dokter yang ada. Itu masuk materi penyidikan," pungkasnya.

Sebelumnya, jenazah AM dibawa ke Palembang dan diserahkan ibunya bersama surat keterangan dokter yang menyebutkan bahwa penyebab kematian AM karena sakit. Namun, ibu korban tidak percaya begitu saja dengan surat keterangan dokter itu.

Pasalnya, sang ibu melihat banyak darah di bagian belakang tubuh dan kepala anaknya. Selama 2 minggu sejak saat itu, ibunya ingin mengetahui penyebab kematian anaknya meninggal. Namun, teka-teki itu tak kunjung terjawab. Jawaban yang diterimanya selalu menyatakan jika sang putra sakit.

Sang ibu pun berjuang bertemu Hotman Paris saat berada di Palembang. Pengacara kondang itu sempat meminta Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo untuk memeriksa dokter berinisial MH, dokter yang bertugas di RS Yasyfin Darussalam Gontor.

Hotman menyebut, kematian santri AM dilengkapi dengan surat keterangan dokter MH dari RS Yasyfin Darussalam Gontor yang menyebutkan penyebab meninggalnya almarhum karena sakit.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)


Hide Ads