Terbaru soal Pembunuhan Yosua, Penembak Pertama hingga Uang Terima Kasih

Kabar Nasional

Terbaru soal Pembunuhan Yosua, Penembak Pertama hingga Uang Terima Kasih

Tim detikNews - detikJatim
Senin, 12 Sep 2022 09:49 WIB
Momen kebersamaan Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Pengakuan terbaru dari kasus Ferdy Sambo (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Surabaya -

Teka-teki kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang diotaki Ferdy Sambo satu per satu terungkap. Baru-baru ini, ada pengakuan terbaru yang disampaikan oleh eksekutor pembunuhan Brigadir J, yakni Bharada Rizhard Eliezer atau Bharada E.

Pengakuan Bharada E disampaikan oleh kuasa hukumnya Ronny Talapessy. Dia menyampaikan pengakuan ini setelah kliennya dinyatakan jujur lewat hasil uji kebohongan.

"Klien saya ini sudah dites lie detector sebulan lalu setelah dia mau terbuka jujur apa yang terjadi. Lie detector yang ditanyakan ke klien saya terkait dengan peristiwa di Duren Tiga," kata Ronny saat dihubungi detikNews, Sabtu (10/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ronny membeberkan salah satu poin penting yang ditanyakan ialah siapa yang menembak Brigadir Yosua di rumah dinas Ferdy Sambo pada Jumat (8/7) sore. Bharada E mengakui dirinya yang pertama menembak Yosua dan Ferdy Sambo merupakan orang terakhir yang menembak Yosua.

"Salah satu poin krusial adalah siapa saja yang menembak J (Brigadir J). Klien saya menjawab 'Saya pertama dan FS yang menembak terakhir'," ujar Ronny menjelaskan pengakuan Bharada E.

ADVERTISEMENT

Uang Terima Kasih dari Ferdy Sambo

Tak hanya soal penembakan, Bharada E juga membeberkan terkait adanya aliran uang setelah Brigadir Yosua tewas ditembak. Selain ke Bripka Ricky, Sambo disebut sempat memberi uang ke Bharada Eliezer atau Bharada E.

"Iya betul (alasannya sudah menjaga PC), jadi inisiasinya bukan datang dari klien saya, tapi dari FS. Klien saya tidak minta. Perlu penegasan, tapi ditawarkan oleh pihak FS," kata Ronny saat dihubungi.

Ronny belum merinci berapa jumlah uang yang diberikan Ferdy Sambo. Namun, uang itu tidak jadi diterima oleh Bharada E.

"Itu pun klien saya tidak ambil karena itu. Intinya sama. Tunggu dulu kasusnya SP3, baru diberikan," ujarnya.

Selain Bharada E, pemberian uang dengan alasan 'terima kasih telah menjaga ibu' itu juga awalnya diungkap pengacara Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR, Erman Umar.

"Ini kan setelah skenario, Pak Sambo menyampaikan bahwa 'Ini ada uang' tetapi kalimatnya dalam BAP yang saya baca itu 'Karena kalian sudah menjaga ibu'," kata Erman di Mabes Polri, Kamis (8/9).

Erman mengatakan hal tersebut terungkap dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Bripka RR di Mabes Polri. Erman mengatakan, uang tersebut diberikan tiga hari setelah Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas.

"Tiga hari. Mungkin setelah diperiksa-diperiksa itu ya. Karena itu setelah kejadian, bukan sebelum kejadian. Kalau sebelum kejadian, pasti ada mens rea dong karena terima duit," ujarnya.

Namun dia mengatakan, uang itu sudah diambil lagi oleh Sambo. Dia mengatakan uang itu diambil lagi oleh Sambo seolah menunggu perkembangan kasus.

"Tapi sudah diambil lagi sama Pak Sambo karena seolah-olah untuk perkembangan kasusnya lihat nanti. Untuk SP3 atau apalah," ujarnya.




(hse/dte)


Hide Ads